Sabtu 02 Jan 2021 05:14 WIB

Aturan Dasar Hubungan Antara Muslim dengan Non-Muslim

Koeksistensi dan perdamaian antarumat beragama harus dipertahankan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Aturan Dasar Hubungan Antara Muslim dengan Non-Muslim
Foto:

Aturan dasar di atas didasarkan pada fakta Allah telah membedakan umat manusia dan jin dengan karunia khusus yang membuat mereka bertanggung jawab atas pilihan mereka dalam kehidupan ini. Seperti mereka akan diberi pahala atau hukuman terutama di akhirat. Di antara karunia khusus adalah kemampuan intelektual, bimbingan ilahi, dan kebebasan memilih yang terbatas.

Pertempuran Rasulullah SAW

Sebuah tinjauan dari ekspedisi dan pertempuran selama masa hidup Rasulullah SAW menunjukkan beliau tidak pernah memulai permusuhan. Sebaliknya, dia hanya terlibat dalam pertempuran untuk membela diri dan pembalasan.

Secara umum, penyebab pertempuran ini dapat diklasifikasikan dalam lima kategori. Pertama, bela diri, seperti pertempuran Uhud dan Al-Khandaq.

Kedua pembalasan atas penindasan dan permusuhan terus menerus. Ini benar dalam kasus semua pertempuran besar, termasuk pertempuran dengan suku Quraisy seperti Badar.

Kemudian mengikuti jejak para musuh yang melakukan penyerbuan ke Madinah, seperti ekspedisi As-Sawiq dan ekspedisi Thi Qarad. Lalu mengejutkan musuh yang sedang mempersiapkan diri untuk menyerang umat Islam, seperti ekspedisi Bani Al-Mustaliq dan ekspedisi Dawmat Al-Jandal. Terakhir menghukum pengkhianat, seperti dalam kasus Bani An-Nadeer, Bani Quraidhah, dan penaklukan Makkah.

Jadi, aturan dasar dalam hubungan antara muslim dan non-Muslim adalah harus ada koeksistensi dan perdamaian. Situasi ini harus dipertahankan, bahkan jika non-Muslim terus menolak Islam untuk diri mereka sendiri, selama mereka tidak bereaksi dengan cara yang bermusuhan.

 

https://aboutislam.net/shariah/shariah-and-humanity/shariah-and-life/relations-muslims-non-muslims/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement