Senin 28 Dec 2020 05:57 WIB

Berdusta Mimpi Bertemu Rasulullah SAW, Apa Hukumnya?

Bermimpi bertemu Rasulullah SAW adalah anugerah Allah SWT

       Banyak orang yang tidak mempelajari syarah dan penjelasan mengenai hadits ini secara detail, sehingga jika ada orang mengaku berjumpa dengan baginda Rasulullah SAW dalam mimpi, maka banyak orang akan mempercayainya.    Jika orang yang mengaku telah bermimpi berjumpa dengan Rasulullah  itu ternyata berbohong, akibatnya bisa sangat fatal. Tentu orang berdusta memiliki motif buruk di belakangnya; mencari ketenaran, mencari legitimasi atas sesuatu, dan lain sebagainya. Jika motif-motif buruk itu kemudian dilegitimasi dengan kebohongan telah bermimpi berjumpa baginda Rasulullah, kerusakan yang ditimbulkannya bisa semakin besar.    Jangan lupa, hadits di atas itu masih ada sambungannya, yakni sabda beliau SAW:   ومن كذب عليَّ متعمدًا فليتبوأ مقعده من النار  “Barang siapa berdusta atas namaku, maka siap-siaplah bertempat di neraka.”      Peringatan dari beliau SAW mengenai bahayanya orang berdusta atas nama beliau SAW yang sering kita dengar ini, merupakan bagian dari hadits tentang bermimpi berjumpa beliau dalam mimpi.      Melihat redaksi dan letak peringatan ini dalam hadits yang sama mengeni bermimpi berjumpa dengan beliau SAW, seharusnya membuat orang tidak lagi berani bermain-main dan berdusta tentang bermimpi berjumpa dengan beliau SAW, karena ancamannya adalah neraka.  Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto:

photo
Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. - (Republika/Yogi Ardhi/ca)

Jika di atas disebutkan bahwa orang yang berbohong mengenai “ru’ya shadiqah” merupakan pendusta yang paling keji karena “mimpi yang benar” merupakan bagian dari nubuat yang datang dari Allah SWT, dan seseorang berani berbohong atas nama Allah, tentu logikanya jika ada orang yang berbohong telah bermimpi berjumpa dengan baginda Rasulullah SAW dan bahwa beliau SAW memberi wasiat tertentu atau mengatakan dan mengisyaratkan sesuatu tertentu, kedustaanya menjadi berlipat, karena dia berdusta dengan mengatas-namakan Rasulullah SAW.  Na’udzu billah min dzalik. 

Imam Muslim dan Imam Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: 

ومن رآني في المنام فقد رآني ، فإن الشيطان لا يتمثل في صورتي

Hadits di atas menjelaskan bahwa jika para sabahat Nabi, radhiyallah ‘anhum, melihat beliau SAW dalam mimpi, maka mereka betul-betul berjumpa dengan beliau saw karena setan tidak akan bisa menyerupai wujud Rasulullah SAW.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement