Sabtu 17 Oct 2020 06:33 WIB

Adab di Tempat Pemandian

Di dalam pemandian terdapat tugas-tugas yang sunnah dan wajib.

Adab di Tempat Pemandian. Pemandian Sultan Amir Ahmad di Kashan, Iran.
Foto:

Hendaklah ia memaksudkan mandi sebagai pembersihan yang disukai dan penghiasan diri untuk sholat. Ia juga mendahulukan kaki kirinya ketika masuk, tidak tergesa-gesa memasuki ruang panas hingga ia berkeringat lebih dulu, serta tidak banyak-banyak menuang air melainkan sekadar kebutuhannya.

Ia dibolehkan menuang banyak air sesuai dengan situasi dan kondisi, apalagi seandainya tukang pemandian mengetahui keluhannya, terutama air panas karena air panas membutuhkan perbekalan dan kelelahan. Ia juga mengambil pelajaran tentang panasnya neraka dengan panasnya pemandian dan membayangkan dirinya terkurung dalam ruang panas selama beberapa saat dan mengqiyaskannya dengan Neraka Jahanam.

Sesungguhnya ruang panas adalah ruang paling serupa dengan Neraka Jahanam; api di bawahnya dan kegelapan di atasnya. Kita berlindung kepada Allah dari hal itu. Tidaklah apa-apa ia menjabat tangan orang yang masuk dan berkata, "Semoga Allah melindungimu."

Tidak apa-apa juga orang lain menggosokkan dan menyentuh langsung punggungnya serta kepala dan kedua tangan-kakinya. Kemudian, manakala telah keluar dari kamar mandi, ia bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla atas nikmat ini. Dimakruhkan menurut ilmu kedokteran untuk menuang air dingin pada kepala ketika keluar.

Begitu pula meminum air dingin. Dimakruhkan bagi perempuan untuk masuk ke tempat pemandian kecuali karena darurat dengan mengenakan kain penutup badan yang panjang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement