Kamis 01 Oct 2020 09:09 WIB

Kita Keturunan Anak Nabi Nuh yang Selamat di Bahtera?

Menurut riwayat kuat manusia binasa kecuali yang di bahtera Nabi Nuh.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Apa yang Terjadi Usai Banjir Besar Zaman Nabi Nuh?
Foto:

photo
Pembuatan bahtera Nabi Nuh (ilustrasi). - (Blogs.cnn.com)

Nabi Nuh mengulurkan tangan dan memanggil anaknya, Yam sebagian pendapat menyebutnya Kan'an yang terlihat mengapung di antara air bah itu. Namun anak tertua Nabi Nuh menolak dan mengatakan akan berlindung di gunung sebagai tempat pertolongannya.

وَنَادَىٰ نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلَا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ قَالَ سَآوِي إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ   الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ

"…Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.“ (QS Huud: 42-43) 

Kan'an adalah anak tertua Nabi Nuh. Ia seorang yang kafir dan berbuat keburukan. la menyelisihi ayahnya dalam hal agama dan madzhabnya, sehingga ia binasa bersama orang-orang yang binasa. 

Seluruh orang-orang yang tidak beriman telah binasa dan tidak tersisa sedikitpun. Mereka ditenggelamkan oleh air bah karena sebab kesalahan-kesalahan mereka. Mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, dan mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah.

 وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا

"Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir." (QS Nuh: 26-27).

Allah Ta'ala telah mengabulkan doanya-segala puji bagi Allah-sehingga tak seorang pun yang tersisa. Bahkan jika pun ada yang dikasihi, maka seorang ibu dengan bayinya tentu yang akan diselamatkan.

عَنْ قَائِدٍ -مَوْلَى عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ -أَنَّ إِبْرَاهِيمَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي رَبِيعَةَ أَخْبَرَهُ: أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ ﷺ أَخْبَرَتْهُ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: "لَوْ رَحِمَ اللَّهُ مِنْ قَوْمِ نُوحٍ أَحَدًا لَرَحِمَ أُمَّ الصَّبِيِّ"

Aisyah Ummul Mukminin telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah bersabda: "Sekiranya Allah mengasihi seseorang dari kaum Nuh niscaya Dia akan mengasihi ibu seorang bayi." 

Ketika manusia telah musnah dari muka bumi dan tidak ada lagi orang yang menyembah selain Allah, maka Dia memerintahkan bumi untuk menelan airnya dan memerintahkan langit untuk menahan air hujan. Seketika air menjadi surut, hujan pun berhenti, dan bahtera Nabi Nuh berlabuh di atas Bukit Judi. 

فَكَذَّبُوهُ فَأَنْجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا عَمِينَ

"Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)." (QS al A'raf: 64). 

Nabi Nuh lantas menagih janji Allah yang akan menyelamatkan dan melindungi anak dan keluarganya. Tapi, Kan'an justru hilang bersama datangnya air bah itu.  

Maka Allah menjawab bahwa ia bukan termasuk keluarganya. Sehingga Kan'an termasuk orang-orang yang akan tenggelam karena kekafirannya. Telah ditakdirkan bahwa ia akan menyimpang dari kalangan orang yang beriman dan akan tenggelam bersama orang-orang yang kafir dan orang yang melampui batas. 

Allah lantas memerintahkan Nabi Nuh dan kaumnya yang tersisa dan beriman untuk turun dari bahtera dan pegunungan Judi serta kembali melanjutkan hidup di bumi. Allah juga telah menetapkan bahwa hanya anak-anak Nabi Nuh yang kelak akan memiliki keturunan, sedangkan orang-orang beriman lainnya tidak memiliki keturunan. Sehingga Nabi Nuh adalah bapak seluruh umat manusia setelah Nabi Adam. 

وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ "Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.” (QS ash-Shaffat: 77). 

Semua keturunan anak Adam yang ada di muka bumi nasabnya kembali kepada ketiga anak Nuh yaitu Sam, Ham, dan Yafits. Sam adalah bapaknya bangsa Arab, Ham adalah bapaknya bangsa Habasyah, dan Yafits adalah bapaknya bangsa Romawi.  

Setiap dari mereka memiliki tiga orang anak. Anak-anak Sam adalah bangsa Arab, Persia, dan Romawi. Anak- anak Yafits adalah bangsa Turkia, Slaves, Ya'juj, dan Ma'juj. Sedangkan anak-anak Ham adalah bangsa Sudan dan Barbar.  

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah bersabda: "Nuh memiliki anak: Sam, Ham, dan Yafits. 

Said bin Al-Musayyib menjelaskan, “Anak-anak Sam adalah bangsa Arab, Persia, dan Romawi. Ada kebaikan pada mereka. Anak-anak Yafits adalah Ya'juj, Ma'juj, Turkia, dan Slaves. Tidak ada kebaikan sama sekali pada mereka. Sedangkan anak-anak Ham adalah bangsa Qibthi (Mesir), Barbar, dan Sudan.” 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement