REPUBLIKA.CO.ID, —Nabi Nuh alaihissalam merupakan nabi keempat secara urutan setelah Adam, Syit, dan Idris, atau rasul ketiga setelah Adam, dan Idris.
Menukil buku Tafsir Ilmi, Kisah Para Nabi Pra Ibrahim dalam perspektif Alquran dan Sains karya Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran menyebutkan banyak hikmah dari kisah teladan Nabi Nuh.
Hikmah tersebut disebutkan dalam Alquran, tiga di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, Nabi Nuh mengajarkan ajaran tauhid. Dalam surat Al Araf ayat 59:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
“Sungguh, Kami telah mengutus Nuh (sebagai rasul) kepada kaumnya lalu ia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah (karena) tidak ada tuhan bagi kamu selain Dia.” Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah) aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (hari Kiamat).”
Kedua, mengajak untuk bertakwa kepada Allah SWT, dalam surat Nuh ayat 2-3 disebutkan:
قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ.أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ
“Dia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku ini adalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepadamu, (yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya, dan taatlah kepadaku.”
Ketiga, sebuah peringatan bagi kaum yang ingkar kepada Allah SWT, dalam surat Hud ayat 32-33 dijelaskan:
قَالُوا يَا نُوحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَأَكْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ قَالَ إِنَّمَا يَأْتِيكُمْ بِهِ اللَّهُ إِنْ شَاءَ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ
“Mereka berkata, “Wahai Nuh, sungguh engkau telah berbantah dengan kami dan engkau telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami. Maka, datangkanlah kepada kami azab yang engkau ancamkan jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”
Dia (Nuh) menjawab, “Sesungguhnya hanya Allah yang akan mendatangkannya (azab) kepadamu jika Dia menghendaki dan sekali-kali kamu tidak akan dapat melepaskan diri (darinya).”