Kamis 11 Apr 2024 13:45 WIB

Ini Sunnah Nabi di Bulan Syawal yang Pasti Disukai Kaum Jomblo

Nabi Muhammad SAW Memilih Bulan Syawal untuk Menikahi Aisyah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi melaksanakan sunnah Nabi Muhammad.
Foto:

"Aisyah ingin merespons apa yang diwariskan dari masa jahiliyah, bahwa sebagian orang saat itu membenci melangsungkan pernikahan di bulan Syawal. Ini adalah kebatilan yang tidak memiliki dasar, dan merupakan salah satu peninggalan masa jahiliyah," demikian penjelasan Imam Nawawi.

Ibnu Abidin Al-Hanafi dalam kitabnya, 'Hasyiyah Ali al-Durr al-Mukhtar', yang menukil dari 'al-Bazaziyah', menyampaikan, melangsungkan pernikahan dalam rentang waktu antara Idul Fitri dan Idul Adha itu dibolehkan dan tidak makruh. Ini karena Nabi Muhammad SAW menikahi ash-Shiddiqah (julukan Aisyah RA) pada bulan Syawal dan mulai membangun bahtera rumah tangga di bulan itu.

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, "Nikah termasuk sunnahku. Siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, ia tidak termasuk golonganku. Menikahlah kalian, karena aku bangga dengan banyaknya umatku. Barangsiapa memiliki kemampuan untuk menikah, maka menikahlah." (HR Ibnu Majah) 

 

Rasulullah SAW bersabda, "Hai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang sudah memiliki kemampuan, segeralah menikah. Karena menikah dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Siapa yang belum sanggup menikah, berpuasalah, karena puasa akan menjadi benteng." (HR Muttafaq 'alaih)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement