Empat bulan Haram yang dimaksud adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dalam riwayat Abu Bakrah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْننَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
"Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab yang biasa diagungkan Bani Mudlar yaitu antara Jumadil Tsani dan Syaban." (HR Bukhari)
6. Bulan Rajab memang terpisah dari tiga bulan yang menjadi bagian dari empat bulan Haram. Karena tiga bulan yang disebut, yakni Dzulqadah, Dzulhijjah dan Muharram adalah tiga bulan yang berurutan.
Sedangkan bulan Rajab terpisah dari urutan tersebut dan muncul lima bulan setelah Muharram. Lima bulan yang menyelinginya ialah bulan Safar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Awwal dan Jumadil Akhir.
7. Bulan Rajab disebut Rajab Mudhar karena dalam beberapa hadits disebut "Rajab Mudhar, yaitu antara Jumadi dan Syaban." Mudhar adalah nama Suku yang sangat memuja dan menjaga kesucian Rajab. Karena itulah, penyebutan Rajab dalam beberapa hadits disandingkan dengan Mudar.
8. Di bulan Rajab itu, terjadi peristiwa luar biasa yaitu Isra Miraj. Ini adalah mukjizat terbesar bahwa Allah SWT memilih Muhammad sebagai Nabi-Nya. Terkait perjalan Isra Allah SWT berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Mahamendengar, Mahamelihat." (QS. Al Isra ayat 1)
Adapun perjalanan Miraj, diabadikan dalam Surat An Najm ayat 7-18. Mukjizat perjalanan ini adalah bentuk pemuliaan kepada Rasulullah SAW dan juga untuk menguatkan hati beliau serta mengenalkannya pada kerajaan langit dan bumi.
Perjalanan ini juga merupakan hiburan yang luar biasa bagi Rasulullah, setelah pamannya wafat yakni Abu Thalib, dan istrinya, Khadijah, pada tahun yang disebut Tahun Kesedihan itu.
Sumber: islamonline, islamonline
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/infografis/infografis-peristiwa-penting-di-bulan_210212220238-161.jpg)
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/infografis/infografis-peristiwa-penting-di-bulan_210212220238-161.jpg)