Dalam melakukan perdebatan, Islam juga memberikan tuntunan agar dialog tersebut diakhiri dengan kesimpulan atau hasil. Debat sendiri bukanlah sebuah tujuan, kecuali jika dialog tersebut membuahkan hasil.
Jika debat tanpa hasil, maka hanya membuang-buang waktu dan dapat menyebabkan dan kecurigaan. Hal ini dapat dilihat kembali pada ayat 27 Surat Saba':
قُلْ اَرُوْنِيَ الَّذِيْنَ اَلْحَقْتُمْ بِهٖ شُرَكَاۤءَ كَلَّا ۗبَلْ هُوَ اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
"Katakanlah, “Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu(-Nya), tidak mungkin! Sebenarnya Dialah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. Saba' ayat 27)
Hasil atau kesimpulan yang terkandung dalam ayat itu ialah "Sebenarnya Dialah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. Saba' ayat 27)