Nabi Sulaiman Alaihissalam diberi oleh Allah SWT kekuasaan yang tidak diberikan kepada siapa pun sesudah beliau. Salah satu kelebihan Sulaiman adalah kemampuannya mengendalikan angin.
Nabi Sulaiman bisa berpindah sangat cepat dari satu negeri ke negeri yang lain dengan mengendarai angin. Perjalanan beliau dengan angin dari pagi sampai tengah hari sama dengan perjalanan sebulan dengan onta yang cepat.
Begitu juga perjalanan dari tengah hari sampai sore sama dengan perjalanan sebulan dengan mengendarai onta yang cepat. Jika paginya Sulaiman berada di Baitul Maqdis, siangnya beliau sudah berada di Estakhar, sebuah kota kuno di Provinsi Fars, Iran Selatan.
Sore beliau bisa balik lagi ke Baitul Maqdis. Hasan al-Bashri menyatakan, sebagaimana dikutip Ibn Katsir dalam Qashash al-Anbiya, pagi-pagi Sulaiman ada di Damaskus, kemudian beliau makan siang di Estakhar, dan bermalam di Kabul. Masing-masing kota itu kalau dengan unta memerlukan waktu perjalanan sebulan.