Kamis 09 May 2024 12:43 WIB

Kasus Kericuhan Pamulang, Begini Adab Bagi Para Pendatang dalam Islam

Pendatang harus beradabtasi dengan orang asli sekitar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi pendatang.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi pendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kericuhan terjadi antara sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) dengan masyarakat setempat pada Ahad (5/5/2024) kemarin. Namun, berdasarkan keterangan sejumlah warga, kejadian di Pamulang itu merupakan puncak kejengkelan warga, bukan karena kelompok mahasiswa melakukan ibadat doa Rosario.

Selama ini warga mengaku resah dengan ulah mahasiswa yang kos-kosaan kerap kumpul-kumpul dan berisik sehingga mengganggu warga. Namun, dengan adanya tindak kekerasan, pihak kepolisian menetapkan empat warga sebagai tersangka. 

Baca Juga

Terlepas dari masalah itu, bagaimana sebenarnya Islam mengajarkan tentang adab dan tata krama manusia sebagai pendatang atau tamu di negeri orang? Apakah harus menyesuiakan dengan masyarakat setempat dan norma-norma apa saja yang harus dipatuhi?

Terlepas dari persoalan hukum yang sedang ditangani aparat penegak hukum, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Fathurrahman Kamal menjelaskan, sebagai kaum terpelajar terlebih sebagai pendatang hendaknya menyadari bahwa mereka sebagai duta terhormat ilmu pengetahuan dan penjaga gawang moralitas publik di tengah-tengah masyarakat. 

"Masyarakat tidak menilai mereka semata dari orasi dan narasi ilmiah yang hebat, tetapi dari sikap, tutur kata, serta prilaku nyata sehari-hari. Jangan runtuhkan kepercayaan (trust), terlebih membuat mereka apatis dengan komunitas terpelajar," ujar Ustadz Fathurrahman kepada Republika, Kamis (9/4/2024). 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement