Selasa 22 Aug 2023 13:00 WIB

Lima Kegelapan dan Lima Penerang Bagi Manusia

Cinta kepada dunia adalah termasuk kegelapan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Lima Kegelapan dan Lima Penerang Bagi Manusia. Foto:  Cahaya (ilustrasi).
Foto:

Kedua, mengenai tobat yang berfungsi sebagai penerang terhadap kegelapan dosa. Ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Imam Hakim.

"Sesungguhnya seorang hamba apabila telah berbuat dosa maka diukirkan setitik noda hitam di dalam hatinya, apabila ia menghentikannya disertai dengan istighfar serta bertaubat maka hatinya menjadi jernih. Tapi, jika ia kembali berbuat dosa, maka ditambah noda hitam di dalam hatinya hingga noda-noda hitam itu menentukan hatinya."

Ketiga, mengenai bacaan lailahaillallah berfungsi sebagai cahaya penerang bagi kegelapan di alam kubur. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

"Sesungguhnya Allah mengharamkan pada neraka bagi orang yang mengucapkan lailahaillallah yang semata-mata hanya untuk mengharapkan ridho Allah."

Keempat, amal saleh dapat berfungsi sebagai cahaya penerang terhadap kegelapan akhirat, itu adalah berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Asaakir, Al Khathib dan Imam Ahmad.

"Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila kemurahan-kemurahan-Nya diambil sebagaimana fardhu fardhu-Nya ditunaikan, sesungguhnya Allah mengutusku untuk menyampaikan agama yang lurus lagi murah yaitu agama Ibrahim."

"Tunaikanlah hal-hal yang fardu, terimalah kemurahan-kemurahan-Nya, dan biarkanlah orang-orang, maka sesungguhnya kamu dipelihara dari gangguan mereka."

"Barang siapa yang tidak menerima kemurahan Allah, maka berat dosa yang ditanggungnya seperti gunung-gunung di akhirat."

Kelima, keyakinan yang berfungsi sebagai lampu penerang kegelapan jembatan (shirath) di atas neraka, maksudnya mempercayai hal-hal yang gaib dengan menghilangkan segala keraguan.

 

Penjelasan ini dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement