REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejatinya pada masa Rasulullah ada seseorang yang pernah bertemu dengan Dajjal. Dia adalah Tamim Ad Dari seorang Nasrani yang kemudian masuk Islam.
Satu hari, Tamim Ad Dari berlayar naPik perahu bersama tiga puluh orang dari kabilah Lakham dan Judzam. Tetapi dalam pelayarannya itu, dia terombang-ambing oleh ombak hingga satu bulan penuh.
Lalu Tamim Ad Dari dan orang-orang di perahu itu terdampar di sebuah pulau. Tamim Ad Dari dan orang-orang itu masuk ke dalam pulau tersebut.
Lalu dia bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat. Saking lebatnya bulu hewan tersebut hingga dia tak dapat memperkirakan mana bagian depan dan mana bagian belakang hewan itu.
Lalu orang-orang yang terdampar di pulau itu bertanya tentang jenis hewan itu. Hewan itu pun berkata bahwa dia adalah al Jassasah.
Orang-orang itu pun bertanya-tanya apa itu al Jassasah. Namun hewan itu menyuruh mereka pergi menemui seorang laki-laki yang berada di biara. Hewan itu mengatakan bahwa laki-laki itu sangat ingin mendengarkan kabar dari mereka.
Orang-orang yang terdampar di pulau itu pun ketakutan, tak terkecuali Tamim Ad Dari. Segera setelah itu, Tamim Ad Dari memasuki biara tersebut.
Di biara itu, Tamim melihat seorang manusia terbesar yang pernah dilihatnya. Manusia itu dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke lehernya di antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi.
Tamin Ad Dari pun bertanya kepada sosok itu tentang siapa dia. Sosok itu justru berkata bahwa mereka telah mengenalnya. Sosok itu justru berbalik bertanya kepada Tamim Ad Dari dan orang-orang yang terdampar di pulau itu.
Tamim Ad Dari dan orang-orang lainnya lalu menjawab bahwa mereka adalah orang-orang Arab yang berlayar namun terombang-ambing oleh ombak sebulan lamanya hingga terdampar di pulau itu. Tamim dan orang-orang itu juga menceritakan tentang pertemuannya dengan Jassasah.
Sejurus kemudian lelaki besar yang terikat itu bertanya tentang pohon-pohon kurma di daerah Barisan apakah masih berbuah.
Maka Tamim ad Dari dan orang-orang lainnya mengiyakan. Namun lelaki besar itu menjelaskan bahwa sebenar lagi pohon itu tak akan berbuah.
Lelaki besar yang terikat itu kembali bertanya tentang danau Tiberia apakah masih ada airnya? Tamin Ad Dari dan orang-orang yang terdampar itu menjelaskan bahwa Danau Tiberia masih banyak airnya. Tetapi lelaki yang sangat besar badannya itu berkata bahwa air Danau Tiberia akan habis.
Lelaki itu kembali bertanya tentang mata air Zaghor yakni tentang apakah masih ada air di mata air itu dan apakah penduduknya masih bercocok tanam dengan menggunakan mata air Zaghor itu?
Lalu Tamim Ad Dari dan orang-orang yang terdampar itu menjelaskan bahwa air mata air Zaghor masih banyak dan penduduknya masih bercocok tanam.
Lelaki yang terikat itu lalu bertanya tentang nabi yang ummi yakni Rasulullah SAW. Maka Tamim Ad Dari menjelaskan bahwa Rasulullah telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib atau Madinah.
Lelaki itu kembali bertanya tentang apakah nabi yang ummi itu diperangi orang-orang Arab. Maka Tamim dan orang-orang lainnya membenarkan.
Tamim Ad Dari dan orang-orang yang terdampar itu menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya.