Senin 13 Feb 2023 00:00 WIB

Mukmin Pemberani yang Ajak Dajjal Duel Kelak Jelang Kiamat, Meski Begini Akhir Hidupnya

Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan mukmin pemberani yang hendak bunuh Dajjal

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Dajjal/ilustrasi. Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan mukmin pemberani yang hendak bunuh Dajjal
Foto: conmedisys.com
Dajjal/ilustrasi. Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan mukmin pemberani yang hendak bunuh Dajjal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika Dajjal telah muncul maka dia akan berupaya untuk menjadikan semua manusia tunduk dan menyembahnya. Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan dan menyuruh semua manusia yang dijumpainya untuk menyembahnya. 

Bila ada manusia yang menentangnya, Dajjal tak segan-segan menyiksanya. Tetapi bagi orang yang beriman, ancaman Dajjal tidak akan membuatnya gentar.  

Baca Juga

Seperti dikisahkan dalam sebuah hadits bahwa kelak ketika Dajjal Muncul ada seorang Mukmin yang berani menentangnya meskipun konsekuensinya adalah disiksa hingga mati. Kisah ini terdapat dalam kitab hadits Shahih Muslim yang diriwayatkan melalui jalur Qais bin Wahab dari Abu al Waddal dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallah anhu sebagai berikut,

 عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ الدَّجَّاللُ فَيَتَوَجَّهُ قِبَلَهُ رَجُلٌ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ فَتَلْقَاهُ الْمَسَالِحُ مَسَالِحُ الدَّجَّالِ فَيَقُولُونَ لَهُ أَيْنَ تَعْمِدُ فَيَقُولُ أَعْمِدُ إِلَى هَذَا الَّذِي خَرَجَ قَالَ فَيَقُولُونَ لَهُ أَوَ مَا تُؤْمِنُ بِرَبِّنَا فَيَقُولُ مَا بِرَبِّنَا خَفَاءٌ فَيَقُولُونَ اقْتُلُوهُ فَيَقُولُ بَعْضُهُممْ لِبَعْضٍ أَلَيْسَ قَدْ نَهَاكُمْ رَبُّكُمْ أَنْ تَقْتُلُوا أَحَدًا دُونَهُ قَالَ فَيَنْطَلِقُونَ بِهِ إِلَى الدَّجَّالِ فَإِذَا رَآهُ الْمُؤْمِنُ قَالَ يَا  أَيُّهَا النَّاسُ هَذَا الدَّجَّالُ الَّذِي ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَيَأْمُرُ الدَّجَّالُ بِهِ فَيُشَبَّحُ فَيَقُولُ خُذُووهُ وَشُجُّوهُ فَيُوسَعُ ظَهْرُهُ وَبَطْنُهُ ضَرْبًا قَالَ فَيَقُولُ أَوَ مَا تُؤْمِنُ بِي قَالَ فَيَقُولُ أَنْتَ الْمَسِيحُ الْكَذَّابُ قَالَ فَيُؤؤْمَرُ بِهِ فَيُؤْشَرُ بِالْمِئْشَارِ مِنْ مَفْرِقِهِ حَتَّى يُفَرَّقَ بَيْنَ رِجْلَيْهِ قَالَ  ثُمَّ يَمْشِي الدَّجَّالُ بَيْنَ الْقِطْعَتَيْنِ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ قُمْ فَيَسْتَوِي قَائِمًا قَالَ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ أَتُؤْمِنُ بِي فَيَقُولُ مَا ازْدَدْتُ فِيكَ إِلَّا بَصِيرَةً قَالَ ثُمَّ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُ لَا يَفْعَلُ بَعْدِي بِأَحَدٍ مِنْ النَّاسِ قَالَ فَيَأْخُذُهُ الدَّجَّالُ لِيَذْبَحَهُ فَيُجْعَلَ مَا بَيْنَ رَقَبَتِهِ إِلَى تَرْقُوَتتِهِ نُحَاسًا فَلَا يَسْتَطِيعُ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ فَيَأْخُذُ بِيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فَيَقْذِفُ بِهِ فَيَحْسِبُ النَّاسُ أَنَّمَا قَذَفَهُ إِلَى النَّارِ وَإِنَّمَا أُلْقِيَ فِي الْجَنَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا أَعْظَمُ النَّاسِ شَهَادَةً عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah SAW mengisahkan saat Dajjal muncul ada seseorang mukmin datang menuju ke arah bala tentara Dajjal yang bersenjata. Kemudian bala tentara itu menanyakan maksud kedatangan orang itu. 

Mukmin itu pun menjawab bahwa kedatangannya untuk menemui sosok yang baru muncul tersebut yakni Dajjal. Maka para tentara atau anak buah Dajjal itu bertanya-tanya tentang apakah orang tersebut tidak beriman kepada Dajjal sebagai Tuhan mereka. 

Dengan tegas mukmin itu menjawab bahwa Rabbnya tidaklah samar. Maksudnya orang mukmin tersebut menolak menjadikan Dajjal sebagai Tuhan yang harus disembah. Sebab hanya Allah SWT Dzat yang berhak disembah. 

Lalu salah satu anak buah Dajjal itu menyeru pada yang lain agar membunuh orang mukmin itu. Terapi pasukan Dajjal yang lain mengingatkan bahwa tidak ada yang berhak membunuh satu orang pun kecuali Dajjal. Maka mereka pun membawa orang mukmin itu menghadap Dajjal. 

Akhirnya orang mukmin itu bertemu dengan Dajjal yang disembah-sembah para pengikutnya. Saat berhadapan dengan Dajjal, orang mukmin itu tidak gentar sedikitpun bahkan dia berkata pada manusia bahwa itulah sosok Dajjal  yang telah disabdakan Rasulullah SAW. Artinya sosok tersebut bukanlah Tuhan sebagaimana pasukan atau anak buah Dajjal menyebutnya.  

Mendengar pernyataan mukmin tersebut, Dajjal murka. Lalu Dajjal memerintahkan anak buahnya agak menyiksa tubuh orang mukmin itu. Maka sekujur punggung dan perut orang mukmin itu penuh dengan pukulan anak buah Dajjal.  

Lalu Dajjal bertanya kepada orang mukmin itu. "Apa kamu tak mau beriman padaku?" "Kau adalah Al Masih pendusta?," begitu jawab mukmin tersebut.  

Mendengar jawaban itu, Dajjal memerintahkan anak buahnya untuk menggergaji ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki orang mukmin itu. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, “Berdirilah,  tubuh itu pun berdiri.” 

Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, 'Apa kau beriman padaku? Maka orang mukmin itu pun berkata bahwa kini dia semakin mengetahui itu adalah Dajjal.  

Dajjal kemudian menyembelihnya lalu leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Maksudnya tidak dapat menundukan orang mukmin tersebut sebab kuatnya keimanannya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang mukmin itu diambil lalu dilemparkan. 

Manusia yang lain mengira bahwa orang mukmin itu dilempar ke neraka. Padahal sejatinya mukmin itu masuk surga sebab kokohnya keimanan melawan Dajjal. 

Dalam hadits itu, Rasulullah menjelaskan sosok mukmin tersebut adalah sosok manusia  yang kesaksiannya paling agung di sisi Allah SWT. 

Kisah ini dapat ditemukan dalam hadits Shahih Muslim nomor 2938 Syarah Shahih Muslim dan nomor 5230 versi al alamiyah. Kendati demikian, tidak ada keterangan yang jelas, terkait siapakah mukmin yang dimaksud. Sebagian ulama menyatakan kata mukmin tersebut bisa siapa saja. Tetapi yang jelas, hadits ini bagian dari pemberitahuan Rasulullah SAW atas peristiwa yang akan terjadi kelak.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement