Selasa 25 Oct 2022 16:59 WIB

Jejak Buya Hamka di Dunia Islam

Buya Hamka memiliki reputasi di dunia Islam Melayu dan dunia Islam Arab.

Republika Penerbit akan Luncurkan Novel tentang Buya Hamka. Jejak Buya Hamka di Dunia Islam
Foto:

Sejumlah buku bacaan Hamka ketika kecil merupakan produk intelektual Mesir yang didapat dari kenalannya yang berada di Mesir. Kunjungan Hamka ke Mesir memberinya keyakinan bahwa modernisme Islam yang berkembang di Mesir adalah contoh yang patut diikuti kaum Muslim di Indonesia. Dari sini ia tergerak untuk mempromosikan nilai-nilai Islam progresif yang ia lihat eksis di Mesir ke tengah masyarakat Indonesia.

Tapi tak hanya Hamka yang mengapresiasi Mesir. Mesir sendiri juga merespons Hamka dengan positif. Mulai pertengahan tahun 1950an, Hamka menjadi imam sebuah masjid baru di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta. Sejak tahun 1960, masjid ini diberi nama Masjid Al-Azhar oleh Rektor Universitas Al-Azhar, Mahmud Shaltut, setelah ia berkunjung ke sana. Menurut sang rektor, nama ini amat tepat mengingat peran krusial masjid itu di Indonesia serta sebagai bentuk pengakuan terhadap Hamka sebagai imamnya.

Pada Januari 1958 Hamka dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari universitas Islam paling terkemuka di dunia Arab, Universitas Al-Azhar. Sebagai pidato promosinya, Hamka menyampaikan sebuah ceramah berjudul “Pengaruh Muhammad ‘Abduh di Indonesia”. Pidato ini diterbitkan di Indonesia oleh Penerbit Tintamas pada tahun 1961. Frasa “Ustadz Fakhriyah” tertera di ijazah DR HC Hamka.

Hamka tidak pernah menuntut ilmu secara formal di, apalagi lulus dari, Universitas Al-Azhar (Hamka pernah menyebut bahwa bahkan ia tidak lulus sekolah paling rendah sekalipun). Itu artinya gelar DR HC ini adalah sebuah pengakuan penting bagi kiprah Buya Hamka terutama via tulisan dan lisannya.

Menurut Hairus Salim HS dalam “Indonesian Muslims and Cultural Networks” (2012), gelar ini sebenarnya merupakan wujud rasa terima kasih pemerintah Mesir atas dua peran penting Hamka dalam kaitannya dengan relasi Mesir-Indonesia. Pertama, Hamka sebagai sosok yang menyebarluaskan pengetahuan tentang budaya Mesir kepada audiens Indonesia. Kedua, Hamka sebagai “cultural broker” atau perantara budaya antarkedua negara.

Sumber: Majalah SM No 17 Tahun 2018

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2022/08/29/jejak-buya-hamka-di-dunia-islam/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement