Ahad 23 Oct 2022 12:10 WIB

Kisah Kekhusyukan Sholat Sang Ulama yang tak Terganggu Kehadiran Harimau

Sholat khusyuk akan memberikan dampak bagi yang melaksanakannya

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sholat khusyuk. Sholat khusyuk akan memberikan dampak bagi yang melaksanakannya

Beberapa menit berlalu. Tiba-tiba, Ja'far melihat seekor harimau muncul dari sisi kanan tempat ulama itu sholat. Hewan buas itu berjalan me ngendapendap di belakang badan al-Adawi.

Ja'far sangat terkejut dan merasa takut. Ia cemas jikalau harimau itu sampai memangsa mereka berdua. Seketika, komandan pasukan Muslimin ini keluar dari persembunyiannya untuk memanjat pohon yang tinggi. Sebelum naik ke atas pohon, Ja'far sudah mengira bahwa Shilah akan langsung membatalkan sholatnya. 

Sebab, auman harimau begitu nyaring, mustahil tidak terdengar. Ternyata dugaan itu salah. Ulama tersebut masih saja khusyuk dengan ibadahnya. Tampak dari wajahnya, Shilah sangat menikmati sholat. Tidak dihiraukannya harimau yang terus mendekatinya. 

“Demi Allah, Shilah tidak menoleh kepada harimau itu. Ia tidak memedulikan harimau yang sedang ada di hadapannya,” kata Ja'far. Mungkin saja, lelaki saleh itu belum menyadari kehadiran karnivora tersebut. Barangkali, ketika akan sujud dirinya akan langsung bergerak menjauh. Namun, dugaan itu salah.

Shilah tetap bersujud dengan tenang. Sesudah itu pun, sang ulama tetap melanjutkan rakaat berikutnya. Adapun harimau itu masih mengaum dan berjalan mengitari lelaki itu. Akhirnya, ia duduk tahiyat akhir.

 Seusai melakukan dua salam, Shilah tetap tenang walaupun mengetahui harimau di dekatnya. Bahkan, dahi hewan tersebut kemudian dipegangnya; seolah-olah binatang itu adalah kucing rumahan.

“Aku melihat, al-Adawi memegang harimau itu dengan tenang, sementara bibirnya mengucapkan sesuatu yang tidak begitu jelas kudengar,” ujar Ja'far.

Baca juga: Pengakuan Mengharukan di Balik Islamnya Sang Diva Tere di Usia Dewasa

Dan, tiba-tiba saja harimau tersebut berpaling dari Shilah al-Adawi. Hewan itu kemudian pergi tanpa suara, kembali ke kegelapan hutan belantara. Shilah tetap di sana hingga waktu Subuh. 

Seusai shalat dengan Ja'far, ulama itu mengangkat kedua tangannya dan bermunajat. “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada- Mu agar menyelamatkan aku dari neraka. Apakah seorang hamba yang berbuat salah seperti aku ini berani untuk memohon surga kepada-Mu?” 

 

Ja'far menyaksikan, al-Adawi berulang kali melafalkan doa tersebut hingga menangis. Sang komandan pun ikut menitikkan air mata. Keduanya lalu kembali ke basis pasukan Muslimin, seakan-akan tidak terjadi apa-apa pada malam harinya   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement