Jumat 26 Aug 2022 16:30 WIB

Tenggelamnya Kemilau Timbuktu

Timbuktu pernah berkilau sebagai pusat peradaban Islam di Afrika Barat

Salah satu situs islam di Timbuktu, Mali
Foto:

Pada 1325 M, Timbuktu mulai dikuasai Raja Mali, Mansa Mussa (1307-1332). Raja yang kaya raya ini sangat terkesan dengan warisan Islam di kota itu. Maka, muncullah keinginan di benaknya untuk membangun masjid. Alkisah, sepulang menunaikan haji, ia membawa seorang arsitek terkemuka asal Mesir bernama Abu Es Haq Es Saheli.

Mansa Musa menggaji arsitek itu dengan 200 kg emas untuk membangun Masjid Jingaray. Pada masa kekuasaannya, Musa juga membangun masjid di Djenne dan masjid agung di Gao yang kini hanya tersisa fondasinya saja.

Cerita indah tentang Timbuktu membuat Maroko tertarik. Pada 1590, sebuah pasukan di bawah pimpinan Jenderal Judar Pasha mulai bergerak melintasi gurun. Dalam sebuah pertempuran, pasukan tersebut berhasil menaklukkan pasukan Songhai. Hal ini membuka kesempatan bagi Maroko untuk mengambil alih kendali kota ini. Penguasa baru ini memaksa banyak cendekiawan Muslim meninggalkan Timbuktu. 

 

Setelah berakhirnya penguasaan Maroko, Timbuktu secara perlahan namun pasti memasuki masa-masa kelam. Kota ini tak lagi memiliki peran penting dalam catatan sejarah. Kondisi menyedihkan itu terus bertahan hingga saat ini. Timbuktu kini tak lebih sebagai kota terpencil yang tak punya daya. Sungguh kontras dengan Timbuktu pada sembilan abad silam ketika kota itu menjelma menjadi salah satu pusat peradaban Islam.

sumber : Islam Digest
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement