Jumat 26 Aug 2022 16:30 WIB

Tenggelamnya Kemilau Timbuktu

Timbuktu pernah berkilau sebagai pusat peradaban Islam di Afrika Barat

Salah satu situs islam di Timbuktu, Mali
Foto:

Buku “Menyusuri Kota Jejak Kejayaan Islam” menyebut, Timbuktu mulai dibangun pada awal abad ke-12. Penggarapannya dilakukan arsitek Afrika dari Djenne dan arsitek Muslim dari Afrika Utara. Pembangunan ini merupakan pertanda Timbuktu telah berkembang menjadi pusat perdagangan dan ilmu pengetahuan di Afrika.

Timbuktu pun mulai menapaki masa-masa keemasan. Pada masa gemilang itu, Timbuktu dihuni oleh banyak cendekiawan Muslim. Di dunia perdagangan, buku-buku masuk dalam deretan produk yang penting. Pada saat yang sama, tempat-tempat pendidikan Islam berdiri, yakni Universitas Sankore, Universitas Jingaray Ber, dan Universitas Sidi Yahya. Hadir pula 180 sekolah Alquran. 

Sejarawan abad XVI, Leo Africanus, menggambarkan kejayaan Timbuktu dalam buku yang ditulisnya. “Begitu banyak hakim, doktor, dan ulama di sini (Timbuktu). Semua menerima gaji yang sangat memuaskan dari Raja Askia Muhammad (penguasa negeri Songhay). Raja pun menaruh hormat pada rakyatnya yang giat belajar,” tulis Africanus.

Pada masa keemasannya, ilmu pengetahuan dan peradaban tumbuh sangat pesat di Timbuktu. Rakyat begitu gemar membaca buku. Menurut Africanus, permintaan buku di Timbuktu sangat tinggi. Setiap orang berlomba membeli dan mengoleksi buku. Alhasil, perdagangan buku di kota itu menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibanding lainnya. 

Pada era keemasan itu, Timbuktu dikendalikan oleh dinasti baru dari Songhai bernama Askias yang beragama Islam. Karena dia seorang Muslim, Timbuktu pun mengadopsi cara pembelajaran Islami. Alquran, hadis, dan hukum Islam dipelajari dan diajarkan di berbagai lembaga pendidikan, baik untuk anak-anak dan dewasa.

Masjid Sankore menjelma menjadi pusat pembelajaran Alquran sekaligus pusat perdagangan yang berkembang pesat. Emas dan gading diperjualbelikan, seperti halnya keramik, tekstil, dan manik-manik.

 

 

sumber : Islam Digest
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement