Selasa 02 Aug 2022 05:13 WIB

Sembilan Masjid di Dunia dengan Corak Budaya yang Indah

Masjid-masjid ini mencerminkan budaya dari mana mereka berasal.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Masjid Raya Sumbar di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (24/11/2021).  Masjid ini mampu menampung sekitar 20.000 jemaah yang terdiri dari 3 lantai. Alih-alih memiliki kubah, masjid kebanggaan warga Sumbar ini memiliki desain mirip rumah gadang. Sembilan Masjid di Dunia dengan Corak Budaya yang Indah
Foto:

5. Masjid Faisal, Pakistan

Masjid nasional Pakistan terletak di bawah perbukitan Margalla di ibu kota negara, Islamabad. Dirancang oleh arsitek Turki Vedat Dalokay dan didanai oleh Raja Faisal dari Arab Saudi, tempat ibadah ini konon terinspirasi oleh tenda Badui, atap miring geometrisnya menjadi landmark negara tersebut.

Dalokay, yang meninggal pada tahun 1991, mengatakan masjid juga mewakili Ka'bah itu sendiri dalam bentuk abstrak: “Bayangkan puncak masing-masing dari empat menara [tinggi 79 meter] sebagai ledakan berskala dari empat sudut tertinggi Ka'bah, dengan demikian bentuk Ka'bah yang tidak terlihat dibatasi oleh menara di empat sudut dalam proporsi tinggi ke dasar," katanya. 

Selesai pada 1986, ibadah sholat pertama baru diadakan dua tahun kemudian. Bangunan ini berkapasitas 74.000 jamaah yang dapat ditampung di dalam masjid dan halamannya. Kapasitasnya dapat diperluas untuk menampung 200.000 orang ketika lahan di sekitarnya juga digunakan.

photo
Masjid Faisal di Pakistan. - (IST)

6. Masjid Kruszyniany, Polandia

Sebuah masjid kayu sederhana, dicat hijau untuk mencerminkan hutan di sekitarnya dapat ditemukan di desa Polandia Kruszyniany, dekat perbatasan Belarus. Menyerap tradisi lokal, masjid ini menyerupai gereja kayu di dekatnya dalam desain eksteriornya. Struktur persegi panjang 10 kali 13 meter, terbuat dari pinus dan dihiasi dengan ayat-ayat Alquran di dalamnya.

Masjid ini adalah salah satu dari tiga masjid yang dibangun khusus di negara ini dan dikatakan sebagai masjid Lipka Tatar tertua di negeri itu. Tatar Lipka adalah orang Turki Muslim dari Golden Horde, yang diberikan tanah (sekarang sebagian besar di Polandia, Lithuania dan Belarus) dan kebebasan beragama oleh Persemakmuran Polandia-Lithuania sebagai imbalan atas dinas militer melawan Kekaisaran Ottoman. Setelah Perang Dunia II, Muslim dari Belarus juga menetap di desa tersebut.

photo
Masjid Kruszyniany di Polandia - (Dok Istimewa)

7. Masjid Agung Djenne, Mali

Struktur megah ini pertama kali dibangun pada abad ke-13 oleh Raja Koy Konboro, penguasa Djenne ke-26 dan raja Muslim pertama di kota itu. Bangunan ini juga sekaligus menjadi bangunan bata lumpur terbesar di dunia. 

Cerita berlanjut bahwa Konboro menghancurkan istananya dan membangun sebuah masjid di tempatnya untuk menunjukkan pengabdiannya kepada Islam. Setelah rusak, dibangun kembali pada abad ke-19 dalam arsitektur tradisional Sudano-Sahel, dengan struktur saat ini berasal dari 1907 dan ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia Unesco pada 1988.

Tingginya hampir 20 meter dan dibangun di atas platform sepanjang 91 meter untuk menyelamatkannya dari banjir Sungai Niger. Djenne adalah 390 mil timur laut dari Bamako, ibu kota Mali, dan terletak di delta pedalaman sungai. Setelah musim hujan daerah tersebut sering tergenang air dan struktur masjid perlu diplester ulang setiap tahun.

Sembilan puluh tiang kayu internal menopang atap dan dinding, dan atapnya memiliki bukaan yang dapat ditutup dengan penutup terakota di musim hujan yang memungkinkan masjid tetap sejuk. Dengan kapasitas penuh, aula masjid dapat menampung sebanyak 3.000 jamaah.

photo
Masjid Agung Djenne di Mali. Masjid bersejarah ini terbuat dari lumpur. - (Wikipedia)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement