Sabtu 30 Jul 2022 03:40 WIB

Hikmah Dibalik Sunnah Membersihkan Gigi dengan Siwak

Siwak adalah ranting yang mengandung mineral alami yang membersihkan gigi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pedagang siwak di depan Masjid Quba, Madinah, Arab Saudi. Hikmah Dibalik Sunnah Membersihkan Gigi dengan Siwak
Foto:

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita lebih dari 1.400 tahun yang lalu untuk menggunakan siwak untuk membersihkan gigi dan mulut kita dan memberikan aroma yang harum.

Sisa makanan yang ditemukan di antara gigi menyediakan lingkungan yang sangat baik untuk jutaan bakteri. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit gusi berdarah menyakitkan serta kista. Dalam kasus terburuk, bisa terjadi peradangan pada tulang rahang.

Bakteri juga menghasilkan enzim yang merusak yang menggerogoti kalsium gigi, yang menyebabkan gigi berlubang. Dalam kasus yang parah, bakteri menghasilkan gas yang mengeluarkan bau busuk dari mulut. Studi ilmiah modern telah menemukan siwak memiliki mineral alami yang membunuh mikroba dan kuman serta menghilangkan plak.

Siwak memiliki 19 kandungan bermanfaat di dalamnya. Inhibitor asam antibakteri yang melawan pembusukan dan diare. Mereka adalah desinfektan alami yang dapat menghentikan pendarahan. Mereka mendisinfeksi gusi dan gigi dan menutup luka mikroskopis yang mungkin ada di gusi.

Pada penggunaan pertama, siwak akan terasa keras dan bahkan mungkin terbakar, karena zat seperti mustard ditemukan di dalamnya, tetapi ini adalah bahan yang melawan pembusukan di mulut dan membunuh kuman. Mineral seperti natrium klorida, kalium, natrium bikarbonat dan kalsium oksida membersihkan gigi. Misalnya, American Dental Association menganggap natrium bikarbonat sebagai bahan yang disukai dalam pasta gigi.

Minyak wangi alami yang berasa dan berbau harum, memberikan bau mulut yang harum. Mereka membuat sekitar satu persen dari enzim yang mencegah penumpukan plak yang menyebabkan penyakit gusi. Plak juga nomor satu penyebab gigi tanggal dini.

Bahan anti pembusukan dan anti kuman yang bertindak sebagai semacam penisilin, mengurangi jumlah bakteri di mulut, yang berarti gigi lebih bersih dan udara lebih bersih saat bernafas melalui mulut.

Beberapa peneliti telah menemukan sikat kering menyebabkan kerusakan gigi yang cepat. Sebenarnya, membasahi sikat gigi dapat mengurangi kerusakan. Jadi siwak harus dibasahi sebelum digunakan. Jika tidak ada alternatif, air liur seseorang akan cukup untuk membasahi siwak. Siwak juga memiliki bahan kimia yang menyebabkan mulut menghasilkan air liur ekstra, yang merupakan mekanisme pertahanan dan pembersihan organik mulut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement