Rabu 18 May 2022 17:17 WIB

Bukan Kemiskinan yang Ditakutkan Rasulullah

Rasulullah SAW telah menyampaikan tentang sesuatu yang menjadi ketakutannya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto:

Ulama Syekh Ibnu Utsaimin menyampaikan penjelasan terkait hadits tersebut. Hadits itu oleh penulisnya dimasukkan ke dalam bab tentang zuhud pada dunia dan dorongan menikmati (targhib) dunia. Sebelumnya juga telah disampaikan mengenai ayat-ayat yang menunjukkan bahwa dunia bukan sesuatu yang disandarkan pada akhirat, tetapi merupakan jalan menuju akhirat.

"Maka jika ada seseorang yang berkata tentang zuhud dan wara', mana di antara keduanya yang lebih tinggi, dan apa bedanya?," kata Syekh Utsaimin.

Dia memaparkan, zuhud lebih tinggi dari wara'. Bedanya, wara' meninggalkan sesuatu yang merugikan, sedangkan zuhud meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat.

"Jadi, wara' adalah ketika seseorang meninggalkan sesuatu yang merugikannya di akhirat, meninggalkan yang haram. Sedangkan zuhud adalah ketika meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya di akhirat. Yang tidak bermanfaat tidak diambil, dan yang bermanfaat, diambil," demikian penjelasan Syekh Utsaimin.

Sesuatu yang tidak bermanfaat saja tidak diambilnya, apalagi sesuatu yang merugikan. Tentu tidak diambil. Karena itu, Syekh Utsaimin mengatakan, zuhud lebih tinggi dari wara', sehingga orang yang zuhud itu wara', tetapi belum tentu orang yang wara' itu zuhud.

Kembali pada hadits di atas, Syekh Utsaimin mengatakan, senyumnya Rasulullah SAW sebenarnya adalah tertawa. Namun beliau SAW tersenyum tanpa suara, karena mereka datang untuk menginginkan harta.

"Hadits tersebut memperingatkan bahwa dunia akan diberikan untuk kita, sebagaimana telah diberikan untuk orang-orang sebelum kita, sehingga kita pun akan binasa seperti mereka," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement