Rabu 04 May 2022 23:31 WIB

Puasa Syawal dan Persoalannya Menurut Ustadz Adi Hidayat  

Puasa Syawal mempunyai keutamaan yang besar seperti puasa 1 tahun penuh

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Puasa. Puasa Syawal mempunyai keutamaan yang besar seperti puasa 1 tahun penuh
Foto:

Dia mengatakan, uadi kalau Anda yang menunaikan puasa Ramadhan yang sempurna selama satu bulan maka dikalikan sepuluh, singkatnya senilai dengan sepuluh bulan. 

Bila kemudian sebulan tiga puluh hari dikali sepuluh sama dengan tiga ratus. Dan enam hari dikalikan sepuluh sama dengan enam puluh. 

Tiga ratus ditambah enam puluh menjadi tiga ratus enam puluh hari, bukankah ini akumulasi jumlah kurang lebih selama setahun. 

“Maka nilai fantastis ini diberikan Allah SWT sebagai hadiah untuk umat Nabi Muhammad SAW melalui kemuliaan RasulNya, puasa sebulan Ramadhan plus enam hari syawal sama nilainya dengan puasa satu tahun hari penuh," kata UAH dalam tausiyah singkatnya melalui kanal resmi YouTube Adi Hidayat Official yang disiarkan Selasa (3/5/2022). 

Kedua, waktu puasa Syawal 

UAH menjelaskan dalam hadits tersebut terdapat kata tsuma atba'ahu dipahami bentuknya dalam dua makna, sehinhga  puasa sunah syawal bisa dilaksanakan berurutan yakni dari 2 Syawal sampai 7 Syawal, atau bisa juga dengan berselang-seling selama masih dalam bulan Syawal.  

"Jika ada kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan secara berurutan, maka boleh misalnya diselang-seling dulu, selama sehari atau berdasarkan kondisi tertentu," katanya.  

Ketiga, diutamakan mendahulukan puasa qadha 

UAH menjelaskan bahwa banyak Muslim terkhususnya wanita yang mengalami haid saat Ramadhan sehingga wajib mengqadha. Lalu mana yang utama untuk didahulukan antara qadha puasa dan melaksanakan puasa sunah syawal?

Menurut UAH lebih diutamakan untuk mengqadha terlebih dulu Puasa Ramadhan, setelah selesai maka dapat mengoptimalkan waktu yang tersisa pada Syawal untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal. 

"Memang betul yang puasa qadha ini masanya panjang. Tapi penting diingat, kita tidak bisa menentukan kapan ajal tiba atau datang karena itu dari pada pulang pada Allah SWT membawa status berutang, mending selesaikan qadhanya, kemudian selesainya kita masuk ke puasa syawal dilakukan ikhlas," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement