Rabu 24 Apr 2024 14:11 WIB

Mana Lebih Dulu, Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Ramadhan?

Para ulama berbeda pendapat mengenai pelaksanaan puasa Syawal.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Hidangan berbuka puasa (Foto: ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Hidangan berbuka puasa (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada bulan Syawal. Puasa Syawal sangat dianjurkan dikerjakan umat Muslim terutama pada 6 hari setelah Idul Fitri karena memiliki keistimewaan mendapatkan pahala seperti berpuasa satu tahun penuh.

Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal

Puasa Syawal dapat dimulai pada tanggal 2 Syawal tepat setelah Hari Raya Idul Fitri. Umat Islam dilarang untuk berpuasa pada dua Hari Raya yakni Idul Fitri dan Idul Adha, serta hari Tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah).

Baca Juga

Lamanya Puasa Syawal

Para ulama berbeda pendapat mengenai pelaksanaan puasa Syawal. Sebagian berpendapat puasa Syawal baiknya dilakukan selama enam hari secara berturut-turut, namun ada juga yang mengatakan boleh tidak berturut-turut karena tidak ada anjuran maupun larangan langsung dari Rasulullah SAW. Sehingga puasa Syawal tetap bisa dilaksanakan kapan saja selama masih di bulan Syawal.

Puasa Syawal Dulu atau Qadha Ramadhan?

Berkenaan dengan boleh tidaknya menggabungkan Puasa Syawal dengan qadha Ramadhan, ternyata masalah ini sudah jadi perbedaan sejak zaman sahabat Rasulullah SAW.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi menyarankan untuk membayar yang wajib terlebih dahulu. Dengan kata lain, umat Muslim yang memiliki utang puasa Ramadhan agar bisa mengqadha puasa terlebih dahulu sebelum mengerjakan puasa sunnah yang lain.

Selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement