Mendapat Perintah Shalat Lima Waktu
Setelah bertemu Allah SWT, Allah memerintahkan umat Nabi Muhammad shalat lima puluh waktu. Tetapi sekembalinya Nabi, dia diberitahu oleh Nabi Musa (saw) bahwa para pengikutnya tidak dapat melakukan lima puluh shalat.
Karena itu, dia kembali dan akhirnya dikurangi menjadi sholat lima waktu. Setelah ini, Nabi kembali ke Makkah pada malam yang sama.
Oleh karena itu, umat Islam harus bersyukur kepada Allah atas karunia ini. Mereka harus menjaganya dan tidak pernah mengabaikannya.
Ini adalah hal yang memungkinkan muslim untuk berkomunikasi dengan pencipta lima kali sehari. Satu pelajaran utama dari peristiwa ajaib itu, adalah bahwa ruang dan waktu yang terikat oleh hukum alam bagi manusia, tidak begitu terikat pada Allah.
Pada malam itu Nabi Muhammad menjembatani ruang dan waktu dan dunia ini, melakukan perjalanan ke surga dengan kehendak Allah. Perjalanan malam Muhammad jelas tidak mudah dipercayai oleh orang-orang kafir Makkah.
Namun demikian, Nabi membuktikannya secara logis dengan menggambarkan kafilah-kafilah yang sedang berjalan kemudian didahuluinya saat kembali secara ajaib.
Jadi, mukjizat kenabian khusus ini tidak hanya menetapkan keutamaan Nabi bagi umat Islam seperti yang dibahas di atas, tetapi juga membantu membuktikan kenabiannya kepada orang-orang yang tidak percaya pada masanya.
Perayaan Isra Miraj
Bagi umat Islam, tidak ada perayaan, puasa, atau doa khusus untuk memperingati Isra dan Miraj. Namun di beberapa tempat, umat Islam memiliki kebiasaan untuk mengingat kisah perjalanan malam dalam puisi atau ceramah.
Sementara itu Nabi sendiri tidak menetapkan praktik-praktik ini, ada ulama yang berpendapat bahwa pertemuan dimaksudkan untuk mengingatkan umat Islam tentang pentingnya Miraj dalam sejarah Islam, atau untuk mengingatkan kita tentang pentingnya cinta kepada Nabi dan pentingnya dari kota Yerusalem.n
Advertisement