REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah berfirman dalam Al qur'an dalam surat Al Israa' 17 ayat 1
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya425) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Melansir laman aboutislam, Selasa (15/2/2022) tidak ada keraguan bahwa Al-Isra (perjalanan malam) diikuti oleh Al-Miraj (kenaikan ke langit) adalah salah satu mukjizat dalam kehidupan Nabi kita Muhammad. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab , bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriah, pada tahun kesepuluh kenabian Muhammad.
Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa Rasulullah dibawa dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjid terjauh di Masjidil Aqsa di Yerusalem dengan makhluk yang disebut Al-Buraq ditemani malaikat Jibril. Di sana ia memimpin shalat berjamaah para Nabi Allah.
Kemudian Jibril membawanya ke langit di mana ia bertemu dengan para nabi Adam, Yahya, Isa, Idris, Harun, dan Musa. Di langit ketujuh, dia bertemu Ibrahim (alaihissalam).
Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat An-Najm ayat 12-18. 53.
أَفَتُمَارُونَهُ عَلَىٰ مَا يَرَىٰ.
وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ.عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَىٰ.عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَىٰ.إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ.مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ.لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ
Apakah kamu (kaum musyrik Makkah) hendak membantahnya (Nabi Muhammad) tentang apa yang dilihatnya itu (Jibril)?
Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya dalam rupa yang asli pada waktu yang lain, yaitu ketika di Sidratulmuntaha.
Di dekatnya ada surga tempat tinggal. Nabi Muhammad melihat Jibril ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya.
Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya). Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar.