Selasa 15 Feb 2022 12:10 WIB

Ketika Nabi Muhammad SAW Dituntut Menunjukkan Mukjizat

Ketika Nabi Muhammad SAW dituntut menunjukkan mukjizat.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah SAW
Foto:

Sunatullah yang berlaku adalah jika tanda-tanda kekuasaan Allah telah diminta, dan setelah tanda-tanda itu diturunkan, namun mereka yang menuntutnya tetap membangkang dan tidak percaya, pasti mereka akan dimusnahkan dengan azab Allah. Terhadap umat Nabi Muhammad SAW, Allah tidak menghendaki yang seperti itu. Sehingga tidak menurunkan tanda-tanda mukjizat seperti yang mereka tuntut.

Nabi Muhammad SAW telah diberi mukjizat yang lain untuk menunjukkan kebenaran risalahnya. Tugas pokok Nabi Muhammad SAW hanya sekedar menyampaikan risalahnya seperti tugas Nabi-nabi sebelumnya, bukan memenuhi usul dan permintaan kaumnya agar mereka dapat petunjuk.

Urusan memberi petunjuk ke dalam hati seseorang hanya di tangan Allah dan tidak menjadi wewenang Nabi Muhammad SAW. Seperti diterangkan dalam firman Allah ini. "Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki." (QS Al-Baqarah: 272)

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW hanyalah seorang pemberi peringatan. Bagi tiap-tiap umat ada pemimpin yang memberi petunjuk kepada kebaikan. Mereka itu adalah para Nabi dan jika mereka telah tiada, maka ahli hikmah, ulama, dan mujtahidin yang melanjutkan tugas Nabi untuk menggali dan menjelaskan syariat secara lebih terperinci yang mengandung unsur-unsur akhlak yang baik dan pedoman hidup bagi umat manusia. 

 

"Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan." (QS Fathir: 24)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement