Ahad 13 Feb 2022 06:37 WIB

Suara Guruh Menggelegar adalah Gema Tasbih Alam kepada Allah SWT?

Alam juga bertasbih kepada Allah SWT meski kita tidak mengetahuinya

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi hujan dan guruh petir. Alam juga bertasbih kepada Allah SWT meski kita tidak mengetahuinya
Foto:

Ibnu Mardawaih meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah sebagai berikut. Rasulullah SAW bila ada tiupan angin yang keras atau mendengar suara guruh, warna mukanya berubah, lalu beliau berkata untuk guruh itu.  

سُبْحَانَ مَنْ سَبَّحَتْ لَهُ "Mahasuci Zat, yang guruh bertasbih kepada-Nya."

Kepada angin Nabi Muhammad berkata, "Ya Allah jadikanlah angin itu sebagai rahmat dan jangan jadikan sebagai azab."

Demikian pula para malaikat bertasbih karena takut kepada Allah SWT dan memuji kepada-Nya. Allah SWT melepaskan halilintar, lalu mengenai siapa yang Dia kehendaki dan membinasakannya. 

Namun demikian, mereka (manusia) tetap berbantah-bantahan tentang sifat-sifat Allah SWT yang telah diterangkan oleh Rasul-Nya. 

Seperti ilmu-Nya yang sempurna, kekuasaan, keesaan, dan ketentuan-Nya menghidupkan manusia kembali di hari kiamat untuk menghisab mereka pada hari pengadilan dan pembalasan. 

Pada ayat ini, Allah SWT menyuruh Nabi supaya bersikap sabar atas keingkaran orang-orang musyrik yang menuntutnya untuk mendatangkan mukjizat seperti tongkat Musa, mukjizat Isa, dan lain-lain. 

Padahal, Alquran sendiri adalah mukjizat terbesar dan kekal sepanjang masa, tidak dapat ditiru oleh siapapun juga. 

Allah SWT menyuruh Nabi bersabar karena mereka itu sudah melampaui batas sampai mengingkari ketuhanan Allah dan Keesaan-Nya, mengadakan berbagai sekutu bagi-Nya, mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, dan mengingkari adanya hari kebangkitan dan pembalasan.

Baca juga: Pidato Guru Besar Hamid Fahmy Zarkasyi: Pandangan Hidup Inspirasi Peradaban Islam

 

Dengan cara demikian, Allah SWT menenteramkan hati Nabi supaya jangan larut dalam kesedihan dalam menghadapi semua tantangan itu, dan menyatakan bahwa Dialah Tuhan Yang Mahakeras (siksa-Nya), seperti tercantum dalam firman-Nya: 

وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ

 

“Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat.” (QS Hud ayat 102).  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement