Rasulullah bersabda “Ada dua kalimat yang ringan di lidah dan mudah diingat tapi berat di timbangan dan disukai oleh Yang Maha Penyayang. SubhanAllahu wa bihamdih dan SubhanAllahu ‘Azhim. Maha Suci dan Segala Puji bagi Allah dan Maha Suci Allah Yang Maha Besar lagi Maha Agung,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Ada sebuah ayat yang terkadang disebut sebagai ayat terbesar dalam Alquran dan dikenal sebagai Ayat Kursi, yaitu dalam surat Al-Baqarah ayat 255. Ayat ini diketahui memiliki banyak manfaat. Rasulullah bersabda, “Segala sesuatu memiliki keagungannya dan keagungan Alquran adalah surat kedua. Di dalamnya ada ayat terbesar dalam Alquran, Ayat Kursi,” (HR At-Tirmidzi).
Penggunaan nama Allah Al-‘Azhim
Merenungkan Keagungan Tuhan mengingatkan Muslim untuk memanggil-Nya dengan nama-nama yang telah Dia buat. Al-‘Azhim tidak boleh digunakan hanya dalam doa tapi juga digunakan untuk meminta jenis bantuan yang membutuhkan kekuatan.
Nama-nama Tuhan juga harus digunakan untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Cara ini menunjukkan dan memperkuat hubungan Muslim dengan-Nya. Ketika menggunakan nama-nama Tuhan dengan pengetahuan dan pemahaman, Muslim mulai menyadari kesempurnaan dan keagungan adalah milik Allah saja.
Oleh karena itu, tidak ada seorang pun atau apa pun yang harus disembah atau dimuliakan kecuali Allah. Dialah yang berhak menerima segala pujian dan segala ucapan terima kasih. Nama-nama Tuhan harus digunakan untuk meninggikan Dia dan Alquran sering mengingatkan akan hal ini serta mendorong Muslim untuk mengingat Keagungan-Nya.
Allah berfirman dalam surat Al-Waqi’ah ayat 74:
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ ࣖ
“Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika
