Jumat 28 Jan 2022 00:15 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Pribadi yang Menggembirakan

Orang yang menggembirakan orang lain haram disentuh api neraka.

Sejumlah anak mengikuti kegiatan terapi tertawa di yayasan Rumah Amalia, Kota Tangerang, Banten, Senin (19/10/2020). Kegiatan terapi tertawa yang dilakukan setiap hari tersebut guna memulihkan trauma anak yatim dan anak dari kaum dhuafa dan menjadi peningkat imun tubuh di tengah pandemi COVID-19. Naskah Khutbah Jumat: Pribadi yang Menggembirakan
Foto:

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Membuat gembira orang lain bisa dengan cara mau mendengarkan dengan seksama pembicaraan orang lain, berbicara dengan perkataan yang menyenangkan, senantiasa bersikap rendah hati, tidak merasa yang paling mulia sendiri, menghormati hak-hak orang lain dan sebagainya.

Ada beberapa keuntungan bagi orang yang bisa membuat gembira orang lain:

Pertama, haram disentuh api neraka, sebagaimana hadits Nabi Riwayat Imam Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud RA:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟, قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ, قَالَ: ” كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ قَرِيبٍ سَهْلٍ“

Telah bersabda rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: “Maukah kamu aku tunjukkan orang yang diharamkan neraka baginya?” Para sahabat menjawab: “tentu saja wahai Rasulallah!” Beliau shallallahu alaihi wasallam menjawab: “(Haram tersentuh api neraka orang yang) Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl.” (HR. At-Tirmidzi)

Golongan pertama yang haram disentuh api neraka adalah Hayyin. Yaitu orang yang tidak suka memaki, tidak mudah melaknat, tidak mudah marah, tidak grasa-grusu, dan berwibawa.

Kemudian Layyin adalah orang yang selalu menginginkan kebaikan antar sesama umat manusia. Dia selalu lembut dan santun baik dalam berbuat maupun dalam bertutur kata, tidak suka memaksakan pendapatnya.

Selanjutnya Qarib yaitu orang yang akrab, ramah dan mudah diajak bicara, senantiasa menebar senyum jika bertemu dengan orang lain. Sisi baiknya juga, tidak lupa selalu memberi salam, sangat mudah diajak berteman, dan suka menyambung tali silaturahmi.

Terakhir Sahl yaitu orang yang tidak suka mempersulit sesuatu, suka menolong, dan selalu punya solusi di setiap permasalahan yang dihadapi, selalu memudahkan urusan setiap muslim dengan cara yang benar.

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement