Sabtu 06 Nov 2021 07:17 WIB

10 Kata dalam Alquran yang Sering Disalahpahami

Terdapat kata-kata dalam Alquran yang multitafsir

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat kata-kata dalam Alquran yang multitafsir. Ilustrasi Alquran
Foto:

Keempat, kata الفصال ‘al-fishalu’ dalam ayat ke-233 surat Al Baqarah, Allah berfirman: 

فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا “Fa in araada fishaalan an taraadhin minhuma wa tasyaawurin falaa junaaha alaihima.” 

Yang artinya, “Maka apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.”  Istilah "perpisahan" tidak berarti perceraian, melainkan menyapih bayi.

Dan dua kata lainnya berada di Surat At Taubah.

Kelima, kata يفرقون ‘yafraquna’ sebagaimana dalam penggalan ayat ke-56, surat At Taubah Allah SWT berfirman: 

.وَلَٰكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَفْرَقُونَ  “Walakinnahum qaumun yafraquuna.” Yang artinya, “Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu).” 

Perbedaannya adalah dalam arti ketakutan dan ketakutan yang ekstrem terhadap sesuatu yang diharapkan terjadi, dan bukan dari perpecahan, skizofrenia, dan ketidaksepakatan.

Keenam, kata خُلِّفوا ‘khullifuu’ dalam penggalan ayat ke-118 surat At Taubah, Allah berfirman: 

وَعَلَى الثَّلَاثَةِ الَّذِينَ خُلِّفُوا “Wa ala tsalatsatilladzina khullifuu.” Yang artinya, “Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka.”

Maksudnya yakni mereka gagal menerima permintaan maaf dan pertaubatan mereka, dan mereka tidak gagal dalam kehidupannya.

Baca juga: 4 Jalan Menuju Allah SWT Menurut Imam Syadzili 

Ketujuh, kata ينسلون ‘yansiluna’ di surat Al Anbiya ayat ke-96, Allah SWT berfirman: 

   حَتَّىٰ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ “Hatta idza futihat ya’juju wa ma’juju wa hum min kulli hadabin yansilun.” 

Yang artinya, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” 

Mereka tidak “tumbuh” dari keturunannya, artinya memperbanyak, melainkan mempercepat.

Baca juga: Nasihat KH Mashum Sufyan Supaya Tiru Filosofi Beras

Selanjutnya tiga kata yang terdapat di surah-surah pendek. Yaitu kedelapan, yakni kata جَابُوا ‘jaabuu’ dalam surat Al Fajr ayat ke-9, Allah berfirman: 

وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ “Wa tsamudalladzina jaabuu as-shakhra bilwaadi.” Yang artinya, “Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah.” 

Itu berarti mereka memotong batu dan mengukirnya, dan itu tidak berarti mereka membawanya.

Kesembilan, kata أَذِنَتْ ‘adzinat’ di dalam surat  Al Insyiqaq ayat 2, Allah berfirman: 

وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ “Wa adzinat lirabbiha wa huqqat.” Yang artinya, “Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh.”

Maknanya didengar, dikritik dan disampaikan, dan bukan dari izin dalam arti membolehkan dan membolehkan.

Kesepuluh, merupakan kata الأم ‘al-ummu’ dalam surat Al Qariah ayat 9, Allah berfirman dalam ayat 8-9: 

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ “Wa amma man khaffat mawaazinuhu, fa-ummuhu haawiyah.” Yang artinya, “Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” 

Artinya adalah bagian depan kepala seseorang, dan itu berarti jiwanya dan pribadinya, dan tidak berarti ibunya yang melahirkannya.

 

 

Sumber: elbalad   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement