Syekh Ali Jumah menambahkan, orang riya bukan melakukan pekerjaan untuk Allah dan dia tidak tulus berniat kepada Allah SWT, melainkan berpaling kepada orang-orang.
Sedangkan motif orang riya adalah ketenaran, kemuliaan, kebesaran, dan kesombongan. Menurut Syekh Ali Jumah, riya sangat dilarang Allah SWT. Dalam surat Al Maun, Allah SWT berfirman:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَ
Artinya: “Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat riya.” Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
إن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر
“Sesungguhnya perkara yang paling aku khawatirkan terhadap kalian adalah syirik kecil.”
قالوا وما الشرك الأصغر يا رسول الله ؟
Mereka bertanya, Apa itu syirik kecil itu wahai Rasuulullah?’
قال : الرياء
Beliau menjawab, ‘Riya.’
. يقول الله تعالى يوم القيامة ، إذا جازى الناس بأعمالهم : اذهبوا إلى الذين كنتم تراءوا فى الدنيا فانظروا هل تجدون عندهم جزاء
Allah berfirman pada Hari Kiamat ketika Dia membalas manusia dengan amal perbuatan mereka, Pergilah kalian kepada orang-orang di mana kalian melakukan riya untuk mereka di dunia, apakah kalian menemukan balasan dari mereka?”