Jumat 08 Oct 2021 09:05 WIB

Menapaktilasi Jejak Islam di Alger La Blanche

Islam masuk ke kota ini pada abad ke-7 Masehi.

Menapaktilasi Jejak Islam di Alger La Blanche. Lanskap Kasbah Aljir, Aljazair
Foto:

Di beberapa abad pertama Masehi, penduduk Algiers beragama Kristen. Islam masuk ke kota ini pada abad ke-7 M dan secara perlahan-lahan menjadi agama yang paling banyak dipeluk masyarakat Algiers, khususnya di antara salah satu bagian masyarakat asli Algiers, Berber, yang masuk Islam, Banu Mazghanna. Orang-orang dari Banu Mazghanna inilah yang kemudian membangun pemukiman tetap di sebuah teluk di pantai utara Afrika, teluk yang kelak menjadi pelabuhan Algiers.

Bangsa Arab membantu mengembangkan Algiers terutama sejak abad ke-10 M. Bahkan, nama Algiers sendiri berasal dari orang Arab, yang menamai kota ini sebagai Al-Jazā’ir. Artinya: “pulau-pulau”. Ini merujuk pada gugusan pulau kecil di barat laut Teluk Algiers.

Kota Algiers menjadi sebuah kota Muslim sejak abad ke-10 itu, dengan Buluggīn b. Zīn sebagai pendiri utamanya. Kota ini tergolong kota pantai kecil hingga beberapa abad kemudian. Sejarah Islam di Algiers berubah dengan cepat sejak abad ke-15 dan 16.

Awalnya kota ini menjadi tempat perlindungan bagi kaum Muslim yang melarikan diri dari reconquista (penaklukan kembali) di Andalusia (Spanyol) oleh kalangan Kristen. Sebagian dari mereka yang terusir ini melakukan berbagai kegiatan di Laut Mediterania yang memisahkan Spanyol dan Aljazair.

Kapal-kapal dagang Spanyol merasa terganggu, dan menganggapnya sebagai aksi bajak laut. Spanyol meresponnya dengan menerapkan pajak pada Algiers. Bahkan, pulau-pulau kecil di lepas pantai Algiers pun diduduki Spanyol.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement