Ahad 01 Aug 2021 20:20 WIB

Jawaban Tunai Allah SWT Bagi yang Ragukan Kuasa-Nya 

Allah SWT menegaskan kuasanya menghidupkan orang mati

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT menegaskan kuasanya menghidupkan orang mati. Ilustrasi Padang Pasir
Foto:

Oleh karena orang tersebut bukan orang kafir, melainkan orang yang masih berada dalam tingkat keragu-raguan tentang kekuasaan Allah, dan dia memerlukan bukti dan keterangan. Maka Allah berbuat sesuatu yang akan memberikan keterangan dan bukti tersebut kepadanya.

Setelah orang yang ragu itu menemukan desa yang sunyi sepi dan bangunan-bangunannya sudah menjadi puing, dia masih menemukan pohon-pohon yang sedang berbuah. Lalu dia berhenti di suatu tempat, dan setelah menambatkan keledainya maka dia mengambil buah-buahan dan dimakannya.

Sesudah makan, dia tertidur. Pada saat itu Allah SWT mematikannya, yaitu dengan mengeluarkan ruhnya dari jasadnya. 100 tahun kemudian Allah SWT menghidupkan-Nya kembali, dengan mengembalikannya seperti keadaan semula, dan mengembalikan ruhnya ke tubuhnya.

Proses menghidupkan kembali ini berlangsung dengan cepat dan mudah, tanpa melalui masa kanak-kanak dan sebagainya. Sisa makanan yang ditinggalkannya sebelum dia dimatikan, ternyata masih utuh dan tidak rusak, sedang keledainya sudah mati, tinggal tulang-belulang.

Setelah dia dihidupkan seperti semula, maka Allah mengajukan suatu pertanyaan kepadanya, "Sudah berapa lamakah kamu berada di tempat itu?" Allah SWT mengajukan pertanyaan itu untuk menunjukkan kepadanya bahwa dia tidak dapat mengetahui segala sesuatu, termasuk hal ihwal dirinya sendiri. Hal ini ternyata benar. Orang itu menyangka bahwa dia berada di tempat itu baru sebentar saja, yaitu sehari atau setengah hari.

Sebab itu dia menjawab, "Aku berada di tempat ini baru sehari atau setengah hari saja." Lalu Allah menerangkan kepadanya bahwa dia telah berada di tempat itu 100 tahun lamanya. Kemudian Allah menyuruhnya untuk memperhatikan sisa-sisa makanan dan minuman yang ditinggalkannya seratus tahun yang lalu, yang masih utuh dan tidak rusak. 

Ini membuktikan kekuasaan Allah, sebab biasanya makanan menjadi rusak setelah dua atau tiga hari saja. Allah juga menyuruhnya untuk memperhatikan keledainya yang telah menjadi tulang-belulang di tempat itu.

Kemudian Allah memperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menyusun tulang-tulang itu menjadi seperti semula. Sesudah itu diberi-Nya daging dan kulit serta alat tubuh lainnya, serta ditiupkan-Nya ruh ke tubuh keledai itu sehingga dia hidup kembali. 

Setelah melihat berbagai kenyataan itu semua, maka orang tersebut menyatakan imannya dengan ucapan, "Sekarang aku yakin benar bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, termasuk menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati." 

 

Berdasarkan keyakinan itu hilanglah keragu-raguannya tentang hari kebangkitan. Dalam ayat ini Allah SWT tidak menjelaskan nama orang tersebut serta nama negeri yang dilaluinya. Yang penting dalam ayat ini adalah pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa itu.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement