Senin 12 Jul 2021 04:50 WIB

Para Pengikut Nabi Isa yang Diabadikan dalam Alquran

Alquran mengabadikan para Hawariyyun pengikut Nabi Isa

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran mengabadikan para Hawariyyun pengikut Nabi Isa. Ilustrasi Nabi Isa
Foto:

Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa Isa adalah anak Allah, ada yang mengatakan bahwa dia adalah salah satu dari yang tiga, yaitu tuhan ayah, tuhan anak, dan Ruhul Qudus. Ada pula yang mengatakan bahwa Isa itu tuhan. Rincian mengenai hal ini telah diterangkan dalam tafsir surat An Nisa. 

Dia mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abus Sa-ib, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy, dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika Allah hendak mengangkat Isa ke langit, terlebih dahulu Isa menemui sahabat-sahabatnya yang semuanya berada di dalam rumah yang sama jumlah mereka ada dua belas orang. 

Saat itu Nabi Isa baru keluar dari mata air yang ada di dalam rumah itu, sedangkan dari rambut kepalanya masih menetes air bekas mandinya. Maka Isa berkata, "Sesungguhnya di antara kalian akan ada orang yang kafir kepadaku sebanyak dua belas kali sesudah ia beriman kepadaku." Selanjutnya Isa bertanya, "Siapakah yang rela mau menjadi orang yang mirip denganku, lalu dia akan dibunuh sebagai penggantiku, maka kelak dia akan mendapatkan derajat pahala yang sama denganku?" 

Lalu berdirilah seorang pemuda yang paling muda usianya di antara mereka, "Aku bersedia." Tetapi Nabi Isa menjawab, "Duduklah kamu!" Kemudian Isa  mengulangi perkataannya kepada mereka. Maka pemuda itu bangkit lagi dan berkata, "Aku bersedia." Tetapi Isa  berkata, "Duduklah kamu!" Kemudian Isa mengulangi perkataannya kepada mereka, dan ternyata pemuda itu berdiri kembali dan berkata, "Aku bersedia." Akhirnya Isa  berkata, "Baiklah, engkaulah orangnya." 

Maka dijadikanlah dia mirip dengan Isa, sedangkan Isa sesudah itu diangkat ke langit dari atap rumah itu (sebuah lubang yang ada di atas rumah itu). Kemudian datanglah orang-orang Yahudi yang mengejarnya, lalu mereka menangkap orang yang serupa Isa itu dan membunuhnya serta menyalibnya. Sebagian dari mereka kafir kepada Isa sebanyak dua belas kali sesudah mereka beriman kepadanya.

Pada akhirnya mereka berpecah belah menjadi tiga golongan; suatu golongan mengatakan, "Tadi tuhan bersama kita selama masa yang dikehendaki-Nya, kemudian dia naik ke langit," mereka adalah golongan Yaqubiyah. Golongan yang lain mengatakan, "Tadi anak Allah ada bersama kita selama masa yang dikehendaki-Nya, kemudian Dia mengangkatnya ke sisi-Nya," mereka adalah golongan Nasturiyah. Dan golongan yang terakhir mengatakan, "Tadi hamba Allah dan Rasul-Nya ada bersama kita selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian Allah mengangkatnya ke sisi-Nya," mereka adalah orang-orang yang Islam. 

Maka kedua golongan yang kafir itu memerangi golongan yang Muslim dan membunuhi mereka, dan Islam sejak saat itu tidak disebut-sebut lagi hingga Allah mengutus Nabi Muhammad lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir. Yakni segolongan dari kaum Bani Israil di masa Isa ada yang kafir, dan segolongan yang lainnya ada yang beriman, maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. Yaitu dengan kemenangan Nabi Muhammad  dan agamanya atas agama orang-orang kafir.” 

Riwayat ini ada dalam kitab tafsirnya Ibnu Jarir dalam tafsir ayat yang mulia ini. Hal yang sama telah diriwayatkan Imam Nasai dalam tafsir ayat ini di dalam kitab Sunannya, dari Abu Kuraib, dari Muhammad ibnul Ala, dari Abu Muawiyah dengan lafaz yang sama.

 

Maka umat Nabi Muhammad masih tetap membela perkara yang hak hingga datanglah perintah Allah, sedangkan mereka dalam keadaan demikian, dan hingga orang-orang yang terakhir dari mereka memerangi Dajjal bersama-sama dengan Al Masih Isa putra Maryam sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadits-hadits sahih.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement