Selasa 15 Jun 2021 06:40 WIB

Salah Satu Asmaul Husna: Al-Quddus, Yang Maha Suci

Kesucian Allah itu kekal, tidak tergantung pada ruang dan waktu.

Salah Satu Asmaul Husna: Al-Quddus, Yang Maha Suci
Foto:

Karenanya, secara sosial, seseorang juga niscaya mensucikan hati dan pikirannya. Ia tidak mudah berprasangka buruk kepada Allah dan sesama manusia. Ia tidak mudah iri dengki, berdusta dan mengkhianati sesamanya. Penyakit hati muncul ketika hati sudah tersentuh dan dinodai oleh nafsu duniawi. Maka, tidaklah mengherankan jika Jalaluddin Rumi pernah berpesan, “Genggamlah dunia ini seisinya, tapi jangan sekali-sekali dunia menyentuh hatimu.”

Dalam konteks pembentukan kepribadian, seorang muslim berkemajuan semestinya menjaga kejernihan berpikiranya. Kejernihan berpikir memiliki pengaruh positif dalam menjalani hidup dan kehidupan pada saat ingin mencapai target-target yang direncanakan. Yaitu, target untuk tetap maju dan berkembang sesuai dengan keridlaan-Nya.

Namun, ketika pikiran telah terbalut kecenderungan materialisme-hedonisme sebagai target hidupnya, maka hanya sedikit manusia yang mampu menjaga kesucian hati dan pikirannya. Ia akan terasing oleh dirinya sendiri di antara carut-marut kehidupan duniawi yang penuh tipu daya.

Ala kulli hal, Al-Quddus semestinya menginspirasi seorang muslim untuk senantiasa membersihkan jasmani, pikiran dan hatinya. Kesucian diri inilah sebagai bekal mengarungi kehidupan dan berinteraksi sesama manusia. Wallahu a’lam.

-----

Bahrus Surur-Iyunk, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Sumenep

Sumber: Majalah SM Edisi 8 Tahun 2018

 

https://suaramuhammadiyah.id/2021/05/22/al-quddus-yang-maha-suci/

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement