Rabu 12 May 2021 06:29 WIB

Kisah Islamnya Nu'aim bin Masud

Nu’aim bin Mas’ud terlahir sebagai seorang suku Ghathafan dari keluarga terpandang.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Hal yang sama dilakukan juga oleh Nu’aim kepada Kaumnya, yakni Bani Ghathafan. Dan setelah yakin bahwa Pasukan Ahzab tidak akan melancarkan serangan apa pun kepada kaum Muslimin. Diam-diam Nu’aim pergi ke Madinah dan bergabung dengan pasukan Rasulullah.

Sementara itu, datanglah pertolongan Allah yang dijanjikan kepada Nabi-Nya, berupa badai pasir yang meluluh-lantakkan tenda-tenda dan menakut-nakuti hewan tunggangan kaum Quraisy. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menghentikan pengepungan dan kabur ke negeri masing-masing dengan kekalahan yang memalukan.

“Dan Allah mengusir orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apa pun. Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Dan adalah Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Ahzab: 25).

Demikianlah, strategi yang dilancarkan Nu’aim membuahkan hasil seperti yang diperkirakannya. Semenjak itu, Nu’aim bin Mas’ud menjadi Muslim yang taat dan pulang ke negerinya (Ghathafan) dan mulai berdakwah di sana.

Banyak orang-orang Ghathafan yang akhirnya masuk Islam setelah mendengar dakwah Nu’aim. Dan menjelang penaklukan Makkah, Nu’aim dengan segera berbaiat dan mengajukan pasukan dari Bani Ghathafan di bawah komandonya untuk mengabdi kepada Rasulullah dan membantu menaklukkan Kota Makkah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement