Jumat 14 May 2021 09:19 WIB

Status Perbudakan dalam Peradaban Islam

Istilah perbudakan muncul dalam budaya manusia di zaman kuno.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Perbudakan zaman jahiliyah (ilustrasi).
Foto:

Nabi Muhammad SAW memiliki banyak sekali sahabat yang merupakan mantan budak. Di antara mereka adalah Zayd ibn Harithah yang merupakan anak angkat Nabi, Bilal ibn Rabah selaku mu'azzin pertama, Sumayyah binti Khabbat selaku syuhada pertama, serta Safiyya binti Huyayy yaitu istri Nabi yang berasal dari suku Bani Nadhir.

Di sisi lain, Hukum Islam klasik menganggap konsep gundik merupakan bagian tak terpisahkan dari perbudakan. Meski demikian, ada perbedaan antara selir dalam peradaban Islam dan peradaban lain, yaitu mereka menghasilkan keturunan yang 'bebas' atau tidak berstatus budak.

 

Hal ini menjadi sangat penting selama pemerintahan Kekhalifahan Ottoman, ketika menolak menikahi wanita bangsawan untuk memperkuat keluarga bangsawan. Sebaliknya, mereka malah menikahi selir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement