Senin 12 Apr 2021 06:31 WIB

Skenario Allah Ketika Nabi Musa Lahir

Alquran tidak menyebutkan nama asli ibu Nabi Musa.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Skenario Allah Ketika Nabi Musa Lahir. Foto; Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Setelah menemukan bayi di sungai Nil, sebagaimana dapat ditemukan dalam ayat 9 surat Al Qasas, Asiyah meminta Firaun tidak membunuh bayi itu. Sebab kala itu Firaun akan membunuh bayi laki-laki yang didapatinya. Aisyah meyakinkan Firaun bahwa boleh jadi bayi tersebut bagi Firaun dan sebab itu ia meminta agar Firaun mengangkat bayi itu sebagai anak. Terlebih pada waktu itu Firaun belum memiliki anak.

"Inilah bagaimana Allah melalui istrinya Firaun mempertahankan Muda supaya tidak dibunuh. Ini tugas atau perannya istri Firaun yaitu Asiyah. Nabi Musa pun dipelihara di Istana," kata ustaz Syahrullah.

Sementara itu Ibunda nabi Musa sejatinya merasa gundah, hatinya kosong. Betapa tidak, karena setelah ia menghanyutkan bayinya itu ke sungai, justru bayi tersebut ditemukan oleh keluarga Firaun. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat 10 surat Al Qasas, ibunda nabi Musa hampir saja memberitahu orang-orang bahwa sejatinya bayi laki-laki di istana Firaun adalah putranya. Tetapi Allah menjaga hati ibunda nabi Musa, sehingga rahasia tentang nabi Musa tidak diketahui orang lain.

Sebenarnya ketika nabi Musa dihanyutkan ke sungai Nil, ibunda nabi Musa menyuruh putrinya yang juga kakak nabi Musa untuk mengikuti dan mengawasi bayi tersebut dari kejauhan. Sebagaimana disebutkan dalam ayat 11 surat Al Qasas. Orang-orang bahkan keluarga Firaun tidak mengetahui bahwa kakak perempuan nabi Musa terus mengawasi dari kejauhan.

Sementara itu keluarga Firaun kebingungan lantaran bayi tersebut tidak mau menyusui. Bahkan Firaun mendatangkan seluruh wanita agar dapat menyusui bayi tersebut. Tetapi bayi itu menolak dan tak ada satu pun yang dapat menyusuinya. Menurut ustaz Syahrullah hal itu merupakan skenario Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan pada ayat 12 surat Al Qasas. Allah mencegah nabi Musa menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusuinya.

Berita itu pun terdengar oleh kakak perempuan nabi Musa. Ia kemudian mendatangi keluarga Firaun. Ia mengusulkan agar bayi tersebut disusui dan dipelihara oleh ibunya. Sementara keluarga Firaun tidak mengetahui bahwa itu merupakan keluarga asli dari bayi tersebut.

Nabi Musa pun kembali pada pangkuan ibundanya sebagaimana janji Allah. Keterangan ini sebagaimana dalam ayat 13 surat al Qasas.

"Di sinilah skenario Allah, memerintahkan ibundanya menyusui dulu. Kemudian tidak ada yang bisa menyusui nabi Musa, karena sudah disusui ibunya. Di sini bagaimana juga tawakal ibunda nabi Musa, melaksanakan perintah Allah meski dalam benaknya berat melakukan, meskipun was-was, tetapi tetap samina wa atona," katanya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement