Aku bertanya: 'Apakah syaitan itu bersama setiap orang?' Beliau menjawab: 'Ya'.
'Apakah bersama engkau juga?' tanyaku kembali. Beliau menjawab: 'Ya, hanya saja Rabbku عَزَّ وَ جَلَّى telah menolongku untuk menguasainya, hingga ia masuk Islam'".
Al-Khathabi rahimahullah berkata: "Semua perawi menyebutkan hadits ini dengan lafazh: (( فَأَسْلَمَ)) (hingga ia masuk Islam), yakni dalam bentuk fi'il madhi (kata kerja lampau), kecuali Sufyan bin Uyainah, dengan lafazh: (( فَأَسْلَمُ)) (hingga aku selamat), yakni selamat dari kejahatan dirinya. Sufyan beralasan: 'Syaitan tidak mungkin masuk Islam'".
Syaikh mengatakan: "Pernyataan Ibnu Uyainah ini cukup bagus. Dia memperlihatkan kesungguhan diri dalam upaya atau upaya menentang syaitan. Namun, hadits Ibnu Mas'ud membantah pendapat Ibnu Uyainah tersebut. Ibnu Mas'ud meriwayatkannya secara marfu:
'Tidak ada seorang pun di antara kalian melainkan telah diserahi satu qarin (penyerta) dari bangsa jin dan satu lagi qarin dari bangsa malaikat'. Para sahabat lantas bertanya: 'Begitu pula engkau, wahai Rasulullah?' Beliau menjawab: ‘Begitu pula aku, hanya saja Allah عَزَّ وَ جَلَّى telah menolong aku untuk dapat menguasainya, sehingga dia tidak menyuruh aku kecuali kepada kebenaran. 'Dalam riwayat lainnya disebutkan: '... sehingga dia tidak menyuruh aku kecuali kepada kebaikan.
Syaikh menerangkan: "Hadits ini hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim, tanpa al-Bukhari. Lahiriah hadits ini menunjukkan syaitan mungkin masuk Islam. Meski ada kemungkinan pendapat lain".