Sudah saatnya Islam menyeru kepada segenap umat manusia dari segala bangsa. Untuk itu, beliau mengirimkan surat-surat dakwah kepada para raja (atau wakilnya) di sekitar Tanah Arab dan yang ada di sekeliling Negeri Hijaz termasuk kepada Kaisar Heraklius.
Karena itu, Nabi saw. mengumpulkan para sahabat guna menjalankan misi tersebut dakwah tersebut. Sebab misi Rasulullah itu tidak akan berjalan jika ada sahabat yang enggan dan tidak mau membawa surat-surat dakwah Rasulullah.
Rasulullah SAW bersabda; Hai manusia! Sesungguhnya aku ini diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh manusia, maka janganlah kamu menentangku sebagaimana kaum Hawari menentang Isa bin Maryam.” Para sahabat Nabi dan kaum Muslimin mendegar dengan seksama sabdah tersebut, kemudian bertanya ; “bagaimana kaum Hawari menentang (Isa bin Maryam), ya Rasulullah? Rasulullah bersabda ; “la (lsa) memanggil mereka (Hawari) seperti aku memanggilmu orang yang diutusnya ketempat yang dekat, rela dan menerima; dan orang yang diutus olehnya ke tempat yang jauh, tidak senang air mukanya dan merasa keberatan.”
Maka Rasulullah menjelaskan kepada sahabat dan kaum muslimiin bahwa beliau hendak mengutus mereka untuk membawa surat-surat kepada Raja dan penguasa di muka bumi ini, termasuk Kaisar Heraklius.
Kaisar Heraklius merupakan kaisar dari Dinasti Romawi Timur atau Kaisar Bizantium. Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam dalam buku Kelengkapan Tharik Rasulullah diriwayatkan oleh Abu Hatim bin Hibban dalam Sahih lbnu Hibban, dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mau pergi mengantarkan suratku ini kepada Kaisar, ia dijanjikan masuk surga.” Seorang sahabat bertanya, “Bagaimana kalau ia tidak mau menerimanya?” Beliau bersabda, “Meskipun ia tidak mau menerimanya.”