Kamis 18 Mar 2021 08:46 WIB

Ketika Seorang Muslim Terlalu Mencintai Dunia

Muslim seharusnya mengingat dunia bukanlah tujuan akhir.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ketika Seorang Muslim Terlalu Mencintai Dunia
Foto:

Ketika Nabi Muhammad (SAW) ditanya apakah ayat dalam Alquran:

وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَٰجِعُونَ 

Artinya: "Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka." (QS al-Mu’minun: 60).

Kuncinya adalah memahami Allah tidak menyangkal dorongan kita. Dia mendorong kita ke sesuatu yang lebih baik. Ingatkan diri Anda bahwa semua yang Anda lakukan di dunia ini bisa dilakukan untuk cinta Allah, jika Anda memiliki niat yang benar.

Allah berfirman:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ 

Artinya: "Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS al-An’am:162).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement