Kedua, menghambat penyebaran Islam dan menjauhkan orang luar dari pengaruhnya. Karena itu, menghina pribadi Rasulullah SAW menjadi satu cara ampuh untuk menimbulkan antipati masyarakat luar terhadap Islam dan sosok Rasulullah SAW sekaligus.
Berbeda dengan ajaran Islam, yang mana keyakinan agama menjadi landasan penting semua persoalan hidup. Bagi kaum Musyrik, keyakinan agama hanya men jadi kulit permukaan.
Substansi pe nolakan mereka terhadap dakwah Islam adalah fak tor ekonomi. Hal ini terungkap dengan jelas dalam negosiasi al-Walid bin al-Mughirah dan 'Utbah bin Rabi'ah, dalam kesempatan yang berbeda, dengan Rasulullah SAW dan dalam kandungan surat al-Kafirun.
Bukan suatu kebetulan, tokoh-tokoh yang menghina dan memusuhi Rasulullah SAW adalah orang kaya atau pengusaha. Abu Lahab, al-Walid bin alMughirah, 'Utbah bin Rabi'ah, Abu Jahl bin Hisyam, 'Uqbah bin Abu Mu'aith, Sa'id bin al-'Ash, Umayyah bin Khalaf, dan seterusnya, adalah pengusaha-peng usaha besar. Kafilah-kafilah dagang mereka malang melintang di pasar Aylah, Gaza, Bushra, Hirah, Musyaqqar, al-Jand, Hubasyah dengan nilai puluhan ribu dinar.