Kamis 31 Dec 2020 13:43 WIB

Benarkah Muslim Haram Merayakan Tahun Baru Masehi?

Bagi umat Islam, bertambahnya tahun adalah waktu yang diberikan oleh Allah.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Benarkah Muslim Haram Merayakan Tahun Baru Masehi? Warga yang mengenakan baju APD melakukan aksi dengan membawa poster imbauan Tahun Baru di Rumah Saja di Gladak, Solo, Jawa Tengah, Kamis (31/12/2020). Aksi tersebut untuk mengajak warga agar tetap di rumah saja saat perayaan Tahun Baru guna menghindari penyebaran Covid-19.
Foto:

"Di antara mensyukuri adalah menggunakan nikmat hidup sehat dan harta untuk hal-hal yang positif dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT," kata Nafis.

Sebagai seorang Muslim, kata Nafis, alangkah lebih baik merayakan tahun baru ini dengan muhasabah atau intropeksi diri atas apa yang telah dilakukan dan diperbuat. Terutama di masa pandemi ini, mungkin Allah menginginkan hambah-Nya untuk lebih mendekatkan diri dan bertaubat.

"Pandemi sekian banyak kok tidak diangkat Allah, barangkali kita butuh lebih banyak bertaubat," kata dia.

Selain itu, untuk yang masih diberikan nikmat sehat dan keselamatan di masa pendemi ini, dapat berkumpul bersama keluarga agar bisa menggunakan waktu berkumpul dengan efektif. Misalnya dengan membaca tahil dan membaca yasin. 

"Kalau makan-makan silakan saja asal jangan berlebihan, seperlunya," kata Nafis.

Islam memang menganjurkan untuk begadang tetapi dalam arti untuk mendekatkan diri kepada Allah. Begadang dalam Islam pun, bukan berarti tidak tidur semalaman, melainkan dengan cara tidur cepat dan bangun cepat.

 

"Dalam Islam memang dianjurkan begadang tapi di tengah malam, artinya tidur cepat bangun cepat. Pada saat bangun begadang digunakan untuk dzikir, sholat tahajud, sholat tasbih, baca Alquran, digunakan untuk hal-hal positif," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement