Kamis 24 Dec 2020 19:12 WIB

Saat Muhammad SAW Terlibat Renovasi Kabah Era Jahiliyah

Muhammad SAW terlibat merenovasi Ka'bah sebelum Islam

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Muhammad SAW terlibat merenovasi Ka'bah sebelum Islam. Proses penggantian kain kiswah Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (30/7).
Foto:

Kedua yakni terjadi di masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah, tepatnya pada tahun 650 Masehi atau tahun ke-30 Hijriyah. Ketika itu pasukan Yazid mengepung Ka’bah dalam perang melawan Abdullah bin Zubair.

Ka’bah dihujani dengan batu-batu besar membawa api yang menjadikannya terbakar sehingga Abdullah bin Zubair kemudian memugar Ka’bah dan menambah tinggi serta luasannya. Luasnya disesuaikan dengan Ka’bah di masa Nabi Ibrahim AS.

Ketiga, setelah wafatnya Abdullah bin Zubair. Ka’bah yang disesuaikan dengan Ka’bah di masa Nabi Ibrahim kemudian dibongkar dan dikembalikan sebagaimana yang ada di masa Nabi Muhammad SAW. Memang setelah itu masih ada perbaikan-perbaikan atau penambahan-penambahan yang diperlukan, namun hal itu tidak tepat jika dinamai pemugaran.   

Misalnya pada 1417 Hijriyah, Raja Fahd bin Abdul Aziz memerintahkan perbaikan Ka’bah meliputi penguatan fondasi, bukan menggantinya. Kemudian membetulkan keran-keran dan saluran air, menambal lubang-lubang yang menganga, serta mengganti atap Ka’bah dan menjadikannya dua atap.

Ketika itu ditemukan bahwa kedalaman fondasi Ka’bah sejak masa Nabi Ibrahim sekitar 1,4 meter dan melekat erat tanpa alat-alat perekat. Kini, tinggi Ka’bah adalah 14 meter dengan panjangnya dari Multazam 12,84 meter, sedangkan dari arah Hijr Ismail 11,28 meter. Lalu antara Rukun Yamani dengan Hijr Ismail 12,11 meter, dan antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad 11,52 meter.

Yang menarik untuk digarisbawahi adalah bahwa Ka’bah kendati telah beberapa kali dipugar, namun fondasi yang diletakkan Nabi Ibrahim tidak goyah dan tidak diganti.

Demikian Allah mengekalkan usaha Nabi Ibrahim sepanjang masa, sebab beliau merupakan pribadi yang ikhlas.

 

Tak hanya itu, Allah SWT  bahkan mengekalkan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim hingga kini, sebagaimana yang masih dapat dilihat oleh para peziarah Makkah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement