Sabtu 13 Apr 2024 08:30 WIB

Puasa Qadha atau Puasa Syawal, Mana yang Harus Didahulukan?

Puasa qadha dan puasa syawal dilakukan setelah Lebaran.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi berpuasa.
Foto:

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah juga berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qadha puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qadha-nya di bulan syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qadha itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Puasa syawal tidak harus dilakukan secara berturut-turut juga membantu mengurangi tekanan bagi umat Islam. Hal ini memungkinkan umat Muslim untuk fokus pada makna spiritual puasa tersebut tanpa harus merasa tertekan dengan kewajiban menjalankannya secara langsung setelah Idul Fitri.

 

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Menurut ulama Syafi’iyah, puasa enam hari di bulan Syawal disunnahkan berdasarkan hadits. Disunnahkan melakukannya secara berturut-turut di awal Syawal. Jika tidak berturut-turut atau tidak dilakukan di awal Syawal, maka itu boleh. Seperti itu sudah dinamakan melakukan puasa Syawal sesuai yang dianjurkan dalam hadits. Sunnah ini tidak diperselisihkan di antara ulama Syafi’iyah, begitu pula hal ini menjadi pendapat Imam Ahmad dan Daud.” (Al-Majmu’, 6: 276)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement