REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di Maroko ada penjara berusia ratusan tahun dan terkenal karena diselimuti misteri yang mengerikan. Penjara tersebut bernama Qara.
Penjara ini memiliki banyak nama. Antara lain Penjara Di Qara dan Penjara Muttabaq Ismaili.
Penjara yang terletak di kota Meknes di barat laut Maroko, dekat kota dari Fez, ini dibangun di dalam Kasbah Ismailiyah pada awal abad ke-18 pada masa pemerintahan Sultan Moulay Ismail dari Dinasti Alawi.
Sultan Moulay Ismail memerintah Maroko dari 1672 hingga 1727. Pada masa pemerintahannya, ibu kota dinasti tersebut berpindah dari Marrakesh ke Meknes.
Dia terkenal karena ketertarikannya membangun benteng, termasuk membangun tembok panjang untuk melindungi Meknes dan penjara Qara untuk mengusir saingannya.
Menurut situs Special Holidays Morocco, penjara Qara dibangun di bawah tanah tanpa ada pintu, dan ini merupakan satu-satunya penjara tanpa pintu di dunia. Penjara Qara di Maroko dibangun oleh Sultan Ismail untuk mereka yang menentang dia dan pemerintahannya.
Dikatakan bahwa awal mula penggunaan penjara Qara yang menakutkan ini bukanlah sebagai penjara, melainkan sebuah bangunan milik penjara terdekat, dan biasa digunakan untuk menyimpan biji-bijian dan bahan makanan.
Sumber lain juga menyebutkan, Sultan Moulay Ismail tidak berniat menjadikannya penjara, tapi gudang bahan makanan dan biji-bijian. Itulah mengapa dibangun tanpa pintu atau jeruji, namun digunakan sebagai penjara sesekali dan sementara.
Hal ini juga menjelaskan mengapa Sultan Moulay Ismail membangun penjara lain pada periode itu, salah satunya di lingkungan Al-Rawa, dan satu lagi di Kasbah Qaa Warda.
Cerita misteri yang menyelimuti penjara Qara terkait dengan kutukan yang bermula dari kisah pembangunannya, yaitu ketika Sultan Ismail membutuhkan tempat yang besar untuk menampung sekitar 40 ribu tahanan, termasuk banyak orang asing.
Di antara para tahanan tersebut ada seorang insinyur konstruksi Portugis bernama "Qara", yang dipanggil oleh gubernur Maroko dan diminta untuk merancang penjara dengan imbalan memberinya kebebasan.
Saat itu Sultan Moulay Ismail meminta insinyur Portugis tersebut untuk membangun penjara yang hanya memiliki satu jalan rahasia.
Tujuannya untuk...