Kamis 01 Feb 2024 01:05 WIB

Mengapa Rezeki Setiap Orang Berbeda-beda?

Allah SWT membagikan rezeki dengan bijaksana kepada para hamba-Nya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pedagang menjajakan dagangannya di atas jukung (perahu) di Wisata Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (8/6/2022). Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan enam destinasi wisata menjadi prioritas dalam pengembangan, salah satunya wisata pasar terapung dan geopark Meratus yang berpotensi menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru ekonomi serta sebagai pintu gerbang IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Foto:

Allah SWT berfirman:

اَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَۗ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗوَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (QS. Az Zukhruf ayat 32)

Allah SWT membagikan rezeki berdasarkan pengetahuan-Nya terhadap keadaan setiap hamba. Dengan demikian, sepatutnya orang yang kekurangan harta tidak bersikap iri kepada orang yang dilimpahkan rezeki berlimpah.

Sebab, bisa saja, jika orang miskin itu diberi harta berlimpah yang terjadi justru ia melakukan perbuatan yang melampaui batas dan menjadi kufur. Sehingga, keadaan miskin lebih baik untuknya.

Hal tersebut didasarkan pada firman Allah SWT:

۞ وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَرْضِ وَلٰكِنْ يُّنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ

"Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat." (QS. Asy Syura ayat 27)

Di situlah, kemiskinan yang dialami seseorang sejatinya menjadi rahmat dan karunia dari Allah. Dalam keadaan apapun harus senantiasa bersyukur atas apa yang Allah SWT berikan kepadanya. Orang beriman meyakini Allah tidak menakdirkan apa pun kecuali kebaikan sehingga dia merasa tenteram dengan hal itu dan ridha.

Sumber: Mawdoo3

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement