Ahad 07 Jan 2024 18:16 WIB

Sifat Kepemimpinan Rasulullah yang Agung dan Mulia

Rasulullah bukan hanya pemimpin Islam yang berhubungan dengan hubungan dengan Allah.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Debat ketiga Pilpres 2024 akan berlangsung hari ini, Ahad (7/1/2024). Tiga calon presiden yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo akan adu gagasan dalam tema debat pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. Di luar itu semua sejatinya seorang pemimpin harus memiliki sifat mulia agar memberikan banyak manfaat untuk rakyat.

Rasulullah saw adalah sosok pemimpin yang mesti dijadikan contoh dan sumber inspirasi bagi ketiga Capres tersebut. Sebab Rasulullah bukan hanya pemimpin Islam yang berhubungan dengan hubungan dengan Allah tetapi juga persoalan kepemimpinan di dunia.

Baca Juga

Yusuf Al-Qardhawy dalam bukunya "Kepemimpinan Islam: Kebijakan-Kebijakan Politik Rasulullah Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan" disebutkan bahwa keberhasilan Rasulullah dalam memimpin negara bukan hanya karena dia sebagai Rasulullah. Sebelum diangkat menjadi Nabi, dia adalah sosok yang mendapatkan banyak simpati. Salah satu kehebatan Rasulullah sebagai pemimpin negara yakni ketika berhasil mencegah pertumpahan darah dalam mengangkat Hajar Aswad untuk diletakkan di Makkah sebagai bukti.

Keberhasilan tersebut membuktikan Rasulullah mampu membacat pikiran dan penduduk Makkah waktu itu. Dan faktor utama keberhasilan Rasulullah dalam memimpin negara yaitu kepribadiannya yang agung dan mulia. Oleh karena Rasulullah adalah sosok pemimpin yang wajib diteladani.

Sebagaimana dalam firman Allah:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Laqad kāna lakum fī rasūlillāhi uswatun ḥasanatul liman kāna yarjullāha wal yaumal ākhira wa żakarallāha kaṡīrā(n).

Artinya: "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah"

Menurut as-Suwaidan, seorang pemimpin harus memiliki tujuh sifat utama antara lain motivasi menggerakkan orang lain demi mencapai tujuan, berkepribadian, kredibilitas, percaya diri, cerdas, mengetahui inti masalah dan kewaspadaan internal atau mampu merasakan perubahan di sekitarnya. Namun yang penting diambil dari sifat kepemimpinan Rasulullah yakni shiddiq, tabligh, amanah dan fathanah.

Agama Islam telah menunjukkan sebagai agama yang kamil. Sebab Allah telah banyak menyebutkan dalam firmannya agar memilih pemimpin yang baik secara implisit maupun eksplisit. Islam juga mewajibkan manusia memilih pemimpin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement