Jumat 05 Jan 2024 13:10 WIB

4 Prinsip Menafsirkan Alquran Menurut Penjelasan Imam As Suyuti

Dalam menafsirkan Alquran ada kaidah dan ketentuan yang telah ditetapkan para ulama.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto:

Adapun sebagian ulama yang lain menggunakan perkataan sahabat untuk menjelaskan sebab turunnya ayat dan hal semacamnya, sehingga tidak ada ruang atau celah yang memunculkan pendapatnya.

3. Bpegang teguh secara mutlak pada bahasa, sambil tetap berhati-hati sehingga tidak mengubah ayat-ayat menjadi sesuatu yang berbeda dengan perkataan orang Arab.

4. Mengambil dari apa yang ditunjukkan oleh syariat. Poin keempat inilah yang diserukan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. Nabi SAW bersabda:

 اللهم فقهه في الدين، وعلمه التأويل ـ رواه البخاري ومسلم.

"Ya Allah, berilah ia pemahaman agama dan ajarilah ia tafsirnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Karena itu, siapa yang menafsirkan Alquran dengan ketekunan dan berpegang teguh pada poin-poin tersebut serta menyadari bahwa Alquran adalah Kitab Allah, maka penafsirannya dapat diterima dan layak disebut sebagai tafsir.

Sedangkan siapa yang melakukan penafsiran yang menyimpang dari prinsip-prinsip tersebut dan bahkan tidak mengandalkan prinsip-prinsip itu, maka penafsirannya salah dan tercela. Sehingga penafsirannya disebut sebagai tafsir ghoiru ja'iz (tafsir yang tidak diperbolehkan) atau tafsir madzmum (tafsir yang tercela).

sumber : Islamweb
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement