Maka, kaum Quraisy pun menugaskan enam belas lelaki di empat jalan di Makkah. Pada setiap jalan, ada empat petugas. Al-Walid bin al-Mughirah memerintahkan kepada mereka jika ada yang bertanya tentang Muhammad hendaklah mereka menjawab Muhammad adalah dukun yang gila.

Para petugas itu kemudian melaksanakan perintah Al-Walid bin al-Mughirah. Orang-orang pun kecewa dengan jawaban itu. Dan jawaban itu membebani Nabi Muhammad Saw.

Rasulullah SAW berharap dapat bertemu dengan orang-orang di hari-hari musim haji, supaya dapat menjelaskan Islam. Namun, orang-orang Quraisy mencegahnya. Kaum Quraisy senang dan berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Beginillah keadaan kami dan keadaanmu selama kami masih hidup!”

Suatu saat, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah di Hijir Ismail, lalu Al-Walid bin al-Mughirah sedang lewat di hadapannya. Jibril berkata kepada Rasulullah, “Bagaimana pendapatmu tentang orang ini?” Rasulullah SAW menjawab,“Dia adalah hamba Allah yang buruk.”

Baca juga: Di Tempat Inilah Kelak Nabi Isa akan Kembali Turun di Bumi dan Pesan Rasulullah SAW

Maka, malaikat Jibril mengibaskan tangannya ke atas kaki Al-Walid, lalu berkata, “Aku telah membereskannya.”

Saat itu, al-Walid mengenakan dua surban yang dia banggakan. Lalu, ada anak panah yang menggantung di sarung tembok Ka’bah. Hingga tiba-tiba panah itu jatuh mengenai urat tangannya dan membunuhnya.

Penjelasan tentang cobaan yang dialami Nabi Muhammad yang sangat berat - (Republika)

Ikuti Whatsapp Channel Republika