Walid bin Mughirah bertanya lagi, "Apakah kalian berpikir bahwa dia (Nabi Muhammad SAW) seorang pendusta? Bukankah justru dia seorang yang jujur dan amanah, bahkan memiliki julukan yang benar dan terpercaya?”
Orang-orang Quraisy lalu bertanya, “Kalau begitu, kita harus menyifatinya dengan apa?"
Setelah beberapa saat tampak sedang berpikir, Walid bin Mughirah kemudian berkata, "Katakanlah, dia seorang penyihir, karena dengan kata-katanya telah terjadi perpisahan antara ayah dengan anaknya, bahkan dengan sanak keluarga lainnya."
Demikianlah orang kafir di Makkah pada waktu itu memfitnah dan membuat julukan yang tidak masuk akal kepada Nabi Muhammad SAW yang jujur, amanah, benar dan tepercaya. Padahal mereka sendiri menyaksikan dan mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang jujur, amanah, benar dan tepercaya.